Palestina Berduka, di Indonesia 'Jingkrak-jingkrak', Granati LGBT Minta Kapolri Cabut Izin Konser Coldplay
Massa aksi tolak konser Coldplay di Mabes Polri/ Foto: Jehan/ VOI

Bagikan:

JAKARTA - Masaa Gerakan Nasional Anti LGBT (Granati LGBT) mulai mendatangi Museum Mabes Polri. Dalam orasinya mereka meminta konser Coldplay yang akan digelar di Stadion Gelora Bungkarno pada 15 November nanti, dicabut izinnya.

Pantauan VOI di depan Museum Polri, Jakarta Selatan, Jumat, 10 November terlihat puluhan massa yang menggunakan atribut islami dengan nuansa putih. Mereka membuat barisan di depan mobil pengeras suara.

Nampak spanduk yang bertuliskan Aksi 1011, 'Tolak dan Batalkan Konser Coldplay LGBT'.

Meski diguyur gerimis hujan, massa Granati tetap berorasi di depan Museum Polri. Mereka tetap membentuk barisan di depan mobil pengeras suara.

Mereka berteriak untuk meminta konser Coldplay dibatalkan. Lantaran menurut mereka band besar tersebut mendukung LGBT.

“Mudah-mudahan batal dan tidak jadi, aksi hari ini mudah-mudahan Ridho dari Allah, takbir….,” kata orator di mobil pengeras suara, Jumat, 10 November.

Ia menyebut konser Coldplay tidak mengingat Palestina yang tengah berduka karena konflik dengan Israel. Namun, masyarakat Indonesia justru senang-senang dengan konser Coldplay.

“Mengingat yang terjadi di Palestina, banyak warga Palestina di bantai. Di Indonesia yang mayoritas umat Islam di sana, besar kecil dibantai. Di sini jingkrak-jingrak. Ngawur apa tidak? Manusia atau binatang,” teriaknya.

Oleh sebab itu, ia meminta kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mencabut izin penyelenggaran konser Coldplay di GBK, Jakarta Pusat, 15 November mendatang.

“Saya minta kepada Kapolri cabut izin Coldplay,” tutupnya