JAKARTA - Sekelompok massa Gerakan Nasional Anti LGBT (Granati LGBT) telah tiba di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat, Jumat sore, 10 November, sekitar pukul 15.00 WIB.
Setelah tiba, massa Granati LGBT membentuk barisan komando dan selanjutnya melaksanakan Salat Ashar di atas trotoar jalan sekitar bundaran air mancur Patung Kuda.
Setelah melaksanakan Salat, orator mulai meneriaki sejumlah tuntutannya di kawasan Patung Kuda.
"Takbir !!! Allahu akbar," teriak seorang orator menggunakan alat pengeras suara dari atas mobil komando, Jumat, 10 November.
Massa datang dengan membawa sejumlah alat peraga seperti spanduk, poster, bendera dan satu unit mobil komando.
"Kita akan menyampaikan Menko Polhukam dan Menteri Pariwisata di Patung Kuda. Mudah-mudahan grup band Coldplay tidak datang ke Indonesia. Takbir, takbir," teriak sang orator.
BACA JUGA:
Gerakan Nasional Anti LGBT (Granati LGBT) menggelar aksi demo ke gedung Menko Polhukam karena para aktivis Islam tidak menemukan titik terang terkait penolakan konser Coldplay yang terindikasi kampanye LGBT.
"Kami sudah dari bulan Mei sampai saat ini untuk menempuh jalur komunikasi kepada unsur terkait, untuk audensi agar bisa dipastikan bahwa tidak ada konser Coldplay selama bisa dijamin tidak ada kampanye LGBT," kata juru bicara Granati LGBT, Novel Bamukmin kepada VOI, Jumat, 10 November.
Elemen yang tergabung dalam Granati LGBT menempuh prosedur dengan menyurati semua unsur, namun tak satu pun yang merespon. Sehingga elemen Granati LGBT terpaksa turun ke jalan menolak konser Coldplay tersebut.