Bagikan:

JAKARTA - Kepala Dinas Perhuhungan DKI Jakarta Syafrin Liputo memprediksi lebih dari 4 juta masyarakat dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) akan mudik menggunakan kendaraan kendaraan pribadi.

"Sebagaimana kita ketahui, tahun ini akan ada peningkatan jumlah pemudik, di mana diproyeksikan dari Jabodetabek sekitar 4,4 juta masyarakat yang akan mudik dengan kendaraan bermotor," kata Syafrin di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu, 5 April.

Syafrin mengatakan tak ada larangan warga mudik menggunakan kendaraan pribadi. Namun, tingginya jumlah kendaraan pribadi yang bermobilitas selama musim mudik menimbulkan kepadatan lalu lintas dan meningkatkan potensi kecelakaan.

Karenanya, lanjut Syafrin, ada beberapa langkah antisipasi yang disiapkan. Pemprov DKI bakal meningkatkan jumlah angkutan umum berupa bus untuk menampung lonjakan pemudik pada tahun ini.

"Kami telah koordinasikan, ada lebih kurang 152 perusahaan otobus yang beroperasi dari Jakarta. Ini, perizinannya sudah siap dengan lebih kurang 2300 armada," ujar Syafrin.

Selain itu, Syafrin menyebut, Pemprov DKI juga menyiapkan armada tambahan sebagai cadangan. "Terdapat 170 bus pariwisata yang siap backup bila ada kekurangan bus, misalnya di terminal keberangkatan," lanjutnya.

Sementara itu, terdapat 7 terminal bus antarkota antarprovinsi (AKAP) yang disiapkan sebagai titik keberangkatan arus mudik dan titik pulang arus balik.

Di antaranya, 4 terminal utama mulai di Terminal Pulo Gebang, Terminal Kampung Rambutan, Terminal Kalideres, dan Terminal Tanjung Priok. Kemudian, 3 terminal bantuanya di Terminal Muara Angke, Terminal Grogol, dan Terminal Lebak Bulus.

"Kami harapkan masyarakat yang nantinya menggunakan angkutan umum bus bisa berangkat dari 7 terminal tersebut di Jakarta," imbuh dia.