Potensi Beda Capres Pecah Koalisi, PAN Tegaskan KIB Bakal Satu Suara Nama Paslon Dalam Forum Khusus
KIB menggelar kembali pertemuan di Makassar, Sulawesi Selatan, pada Minggu, 6 November 2022. (Twitter @sumbargolkar)

Bagikan:

JAKARTA - PAN menampik pernyataan Ketua Majelis Pertimbangan PPP M Romahurmuziy atau Rommy soal potensi terjadi perpecahan di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) ihwal beda dukungan ke calon presiden (capres).

Wakil Ketua Umum PAn Viva Yoga Mauladi mengatakan koalisi yang terdiri dari Golkar, PPP dan PAN masih solid bersama-sama memenangkan Pilpres 2024.

"KIB insya Allah tidak akan terbelah, tidak akan pecah. KIB tetap solid dan kompak. Ada kesadaran sejarah dan persamaan cita-cita yang menyatukan KIB," ujar Viva kepada VOI, Kamis, 9 Maret.

Adapun soal perbedaan usulan nama capres dan cawapres, kata Viva, nanti akan disepakati bersama dalam forum khusus rapat internal KIB.

"(Capres-cawapres) diputuskan di rapat KIB. Nanti setiap anggota KIB akan mengusulkan paslon di rapat KIB. Lalu ditetapkan secara kolektif kolegial, musyawarah mufakat, tidak voting," jelas Viva.

Soal kapan rapat itu diselenggarakan, Viva meminta publik bersabar. Pihaknya kata dia, alam berkabar jika rapat KIB akan digelar.

"Ya nanti dikabari," katanya.

Viva menambahkan, PAN tak khawatir dengan PPP yang menjalin komunikasi dengan PDIP. Menurutnya, hal tersebut justru bagus untuk menambah kekuatan KIB memenangkan Pilpres 2024.

"Jika PPP dan KIB akan bekerjasama atau bergabung dengan PDI Perjuangan maka sudah bisa dipastikan siapapun pasangan calon yang akan diusung di Pilpres 2024 berpotensi mendapatkan dukungan besar dan dapat memenangi kompetisi di pilpres," ujar dia.

Sebelumnya, Rommy mengatakan alasan KIB rawan pecah karena perbedaan nama calon presiden dari koalisi Golkar, PPP, dan PAN tersebut.

"Hari ini di posisi Pak Airlangga tetap didorong sampai kemarin statement petinggi Golkar menjadi calon presiden, Pak Zul mengatakan Pak Ganjar (calon presiden)," kata Rommy, dalam sebuah diskusi, Rabu, 8 Maret.

Diketahui, Partai Golkar memang bersikukuh mencalonkan Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai capres. Sementara PAN mengusulkan Gubernur Jawa Tengah yang juga kader PDIP, Ganjar Pranowo. Sedangkan, PPP belum mengajukan nama.

"Itu saja bisa dikatakan potensinya pecah, dua itu aja nggak usah PPP. PPP belum kasih nama, itu saja nggak ketemu," katanya.