Rommy PPP Lempar Pernyataan KIB Rawan Pecah, Golkar: Nama Capres-Cawapres Diputuskan di Forum Khusus
Dokumentasi - Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kiri), Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah) dan Plt Ketua Umum PPP Mardiono (kanan)/ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/hp.

Bagikan:

JAKARTA - Partai Golkar merespons pernyataan Ketua Majelis Pertimbangan PPP, M Romahurmuziy atau Rommy, yang menyebut Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) rawan pecah lantaran adanya perbedaan dalam mengusulkan nama calon presiden (capres). 

Juru Bicara (Jubir) DPP Partai Golkar Tantowi Yahya, menegaskan ketiga ketua umum parpol yang tergabung di KIB, yakni Golkar, PAN dan PPP sepakat bahwa penentuan nama capres-cawapres menunggu permufakatan bersama dalam sebuah forum khusus.

"Semua pimpinan partai koalisi sepakat siapa yang nanti menjadi capres dan cawapres itu akan diputuskan dalam forum yang akan dibuat khusus," ujar Tantowi saat dikonfirmasi, Kamis, 9 Maret. 

Mantan anggota DPR itu pun meminta semua pihak menunggu permufakatan dalam forum yang dibuat khusus untuk membahas dan menentukan capres dan cawapres KIB. 

“Kita tunggu hasil kemufakatan parpol-parpol KIB," katanya.

Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan PPP M Romahurmuziy atau Rommy kembali menyebut adanya potensi perpecahan di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). 

Alasan KIB rawan pecah, menurut Rommy, karena perbedaan nama calon presiden dari Golkar, PPP, dan PAN.

"Hari ini di posisi Pak Airlangga tetap didorong sampai kemarin statement petinggi Golkar menjadi calon presiden, Pak Zul mengatakan Pak Ganjar (calon presiden)," kata Rommy, dalam sebuah diskusi, Rabu, 8 Maret. 

Diketahui, Partai Golkar memang bersikukuh mencalonkan Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai capres. Sementara PAN mengusulkan Gubernur Jawa Tengah yang juga kader PDIP, Ganjar Pranowo. Sedangkan, PPP belum mengajukan nama. 

"Itu saja bisa dikatakan potensinya pecah, dua itu aja nggak usah PPP. PPP belum kasih nama, itu saja nggak ketemu," katanya.