Bagikan:

JAKARTA - Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi mengatakan bahwa pernyataan Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhammad Romahurmuziy (Rommy) yang menyebut timbulnya perpecahan di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) merupakan pernyataan pribadi yang tidak mewakili partai.

"Kami menganggapnya sebagai ijtihad beliau dalam meramaikan isu politik negeri ini. Itu merupakan pernyataan pribadi berdasarkan intuisi politik beliau sendiri," kata Baidowi dikutip ANTARA, Kamis 9 Maret.

Pria yang akrab disapa Awiek itu kemudian meluruskan bahwa pertemuan antara Romahurmuziy dengan Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto bukan pertemuan resmi antara Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP dengan DPP PDIP.

"Pertemuan Gus Rommy dengan Sekjen PDIP Hasto Kristianto itu merupakan pertemuan sahabat lama dan bukan pertemuan resmi antar-DPP," ucapnya.

Ia menjelaskan bahwa pertemuan resmi DPP PPP dengan DPP PDIP sudah dijadwalkan jauh-jauh hari, dan rencananya dilakukan dalam waktu dekat.

"Tentu sebagai pertemuan informal, maka pertemuan antara Mas Hasto dan Gus Rommy tidak mengikat dan hanya menjadi bagian dinamika politik biasa saja," imbuhnya.

Beberapa pekan lalu, Ketua Majelis Pertimbangan PPP M Romahurmuziy atau Rommy kembali menyebut adanya potensi perpecahan di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Alasan KIB rawan pecah, menurut Rommy, karena perbedaan nama calon presiden (Capres) dari Golkar, PPP, dan PAN.

"Hari ini di posisi Pak Airlangga tetap didorong sampai kemarin statement petinggi Golkar menjadi calon presiden, Pak Zul mengatakan Pak Ganjar (calon presiden)," kata Rommy,