PAN, Golkar dan PPP Kompak Bantah Ramalan KIB Rawan Pecah Imbas Masih Beda Figur Capres
Ketum PAN Zulkifli Hasan (kiri) bertumpu tangan dengan Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah) dan Plt Ketum PPP Mardiono (kanan) saat temu KIB, Rabu 30 November. (Antara-Rivan A L)

Bagikan:

JAKARTA - PAN, Partai Golkar dan PPP kompak membantah pernyataan Ketua Majelis Pertimbangan PPP M Romahurmuziy soal Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) rawan pecah akibat adanya beda nama capres yang dilirik.

Partai Golkar diketahui bersikukuh mencalonkan Ketua Umumnya, Airlangga Hartarto sebagai capres. Disusul PAN memberi kode mengusung kader PDIP, Ganjar Pranowo. Sementara satu partai lagi anggota KIB, PPP, belum menentukan figur.

"Hari ini di posisi Pak Airlangga tetap didorong sampai kemarin statement petinggi Golkar menjadi calon presiden, Pak Zul (Ketum PAN Zulkifli Hasan) mengatakan Pak Ganjar (calon presiden)," kata Romahurmuziy alias Rommy, dalam sebuah diskusi, Rabu, 8 Maret.

"Itu saja bisa dikatakan potensinya pecah, dua itu aja nggak usah PPP. PPP belum kasih nama, itu saja nggak ketemu," tambahnya.

Ucapan Rommy itu pun ramai-ramai dibantah parpol anggota KIB, tak terkecuali partai naungannya PPP.

PAN Tegas Nyatakan KIB Tak Akan Terpecah Belah

Menyikapi pernyataan Rommy, PAN menegaskan KIB tidak akan terpecah belah lantaran ketiga parpol punya kesamaan cita-cita. Ketiganya pun sudah menyusun platform yang diberi nama PATEN.

"KIB insya Allah tidak akan terbelah, tidak akan pecah. KIB tetap solid dan kompak. Ada kesadaran sejarah dan persamaan cita-cita yang menyatukan KIB," ujar Wakil Ketua Umum PAn Viva Yoga Mauladi, kepada VOI, Kamis, 9 Maret.

Adapun soal perbedaan usulan nama capres dan cawapres, kata Viva, nanti akan diputuskan dan disepakati bersama dalam rapat KIB. Di mana Partai Golkar menyebut dengan istilah forum khusus.

"(Capres-cawapres) Diputuskan di rapat KIB. Nanti setiap anggota KIB akan mengusulkan paslon di rapat KIB. Lalu ditetapkan secara kolektif kolegial, musyawarah mufakat, tidak voting," jelas Viva.

Soal kapan rapat itu diselenggarakan, Viva meminta publik bersabar. Pihaknya kata dia, alam berkabar jika rapat KIB akan digelar.

"Ya nanti dikabari," katanya.

Nama Capres akan Diputuskan Mufakat

Juru Bicara (Jubir) DPP Partai Golkar Tantowi Yahya, menegaskan ketiga ketum parpol yang tergabung di KIB, yakni Golkar, PAN dan PPP sepakat bahwa penentuan nama capres-cawapres menunggu permufakatan bersama dalam sebuah forum khusus.

"Semua pimpinan partai koalisi sepakat siapa yang nanti menjadi capres dan cawapres itu akan diputuskan dalam forum yang akan dibuat khusus," ujar Tantowi saat dikonfirmasi, Kamis, 9 Maret.

Mantan anggota DPR itu pun meminta semua pihak menunggu permufakatan dalam forum yang dibuat khusus untuk membahas dan menentukan capres dan cawapres KIB.

“Kita tunggu hasil kemufakatan parpol-parpol KIB," katanya.

PPP: Pernyataan Rommy Pribadi

Juru bicara (Jubir) PPP Achmad Baidowi atau Awiek, mengklarifikasi pernyataan Rommy. Awiek mengatakan, pernyataan tersebut bukanlah sikap partai melainkan pandangan Rommy secara pribadi.

"Terkait pernyataan Gus Rommy di sejumlah media, kami menganggapnya sebagai ijtihad beliau dalam meramaikan isu politik negeri ini. Dan itu merupakan pernyataan pribadi berdasarkan intuisi politik beliau sendiri," ujar Awiek kepada VOI, Kamis, 9 Maret.

Sekretaris Fraksi PPP di DPR itu menegaskan, hingga hari ini PPP masih berada di KIB bersama Partai Golkar dan PAN. Dikatakan Awiek, masing-masing parpol memang diberi keleluasaan untuk menjalin komunikasi dengan parpol lain dalam konteks penjajakan untuk bergabung dengan KIB.

"Sebagaimana komitmen kami bahwa KIB ini terbuka untuk menambah koalisi. Maka, akan menjadi kekuatan besar jika PDIP berkolaborasi dengan KIB. Jadi konteksnya komunikasi yang dijajaki PPP adalah untuk memperlebar sayap guna menambah kekuatan KIB," ungkapnya.

Soal perbedaan nama capres cawapres antar parpol anggota KIB, Ketua DPP PPP itu menekankan, koalisi akan memutuskan secara mufakat.

"Adapun aspirasi pasangan capres semua anggota KIB berhak mengusulkan nama-nama potensial untuk digodok dan diputuskan bersama-sama," kata Awiek.