JAKARTA - Ganjar Pranowo sudah membangun 71 gedung Puskesmas di seluruh wilayah pelosok Jawa Tengah dalam periode 2013-2020. Anggaran yang digunakan untuk pembangunan mencapai Rp161.078.692.803.
Selama membangun Puskesmas, Ganjar juga memperhatikan kualitas bangunan dan memastikan layanan puskesmas dapat menjangkau seluruh masyarakat, terutama yang kurang mampu.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah, Yunita Dyah Suminar menjelaskan, ada total 880 Puskesmas di Jawa Tengah hingga akhir 2022. Dari jumlah tersebut, sebanyak 71 Puskesmas dibangun dengan bantuan Pemprov Jateng selama masa kepemimpinan Ganjar Pranowo.
"Puskesmas merupakan fasilitas kesehatan sebagai upaya preventif dan promotif, jadi untuk pencegahan penyakit. Kalau untuk penyakit kompleks, dilayani di rumah sakit," ujar Yunita dalam keterangannya, Kamis 9 Maret.
Pada tahun 2013, Pemprov mengucurkan anggaran sebesar Rp3.300.000.000 untuk pembangunan 2 unit puskesmas. Kemudian pada tahun 2014, anggaran yang digunakan meningkat menjadi Rp14.298.500.000 untuk pembangunan 12 unit puskesmas.
Tahun 2015, anggaran yang digunakan mencapai Rp25.347.158.600 untuk pembangunan 23 unit puskesmas. Pada tahun 2016, anggaran sebesar Rp42.634.164.000 digunakan untuk pembangunan 13 unit puskesmas.
Sementara itu, pada tahun 2017, anggaran yang digunakan mencapai Rp 17.110.267.000 untuk pembangunan 6 unit puskesmas. Pada tahun 2018, anggaran sebesar Rp 29.192.436.880 digunakan untuk pembangunan 8 unit puskesmas.
BACA JUGA:
Tahun 2019, anggaran sebesar Rp 19.755.356.323 digunakan untuk pembangunan 4 unit puskesmas. Dan pada tahun 2020, anggaran sebesar Rp 9.440.810.000 digunakan untuk pembangunan 3 unit puskesmas.
Selain pembangunan Puskesmas, Ganjar juga membangun 54 unit Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) selama kurun waktu 2013-2022. Dengan demikian, seluruh Puskesmas di Jawa Tengah telah memiliki dokter yang siap memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.