Bagikan:

JAKARTA - Eks Pejabat Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Rafael Alun Trisambodo akhirnya selesai diklarifikasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tentang kekayaan Rp56 miliar yang dimiliki. Rafael dimintai keterangan sejak pukul 09.00 WIB hingga 17.40 WIB atau sekitar 8,5 jam.

Dari pantauan VOI, Rafael yang tampak menggunakan jaket biru tua tidak langsung keluar dari Gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan. Ia sempat menunggu mobil yang akan menjemputnya.

Setelah mobil tiba, ia sempat menjelaskan telah menjelaskan seluruh kekayaannya di hadapan Direktorat LHKPN KPK. Dia tak mau menjawab sumber kekayaan maupun saham perusahaan yang dimilikinya.

"Saya sudah sampaikan itu. Saya sudah lelah dari pagi. Tolong kasihan saya, saya sudah lelah, saya sudah lelah," kata Rafael kepada wartawan yang meminta pernyataan darinya di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu, 1 Maret.

Dalam kesempatan itu, Rafael juga meminta maaf pada keluarga David, pelajar berusia 17 tahun yang dianiaya anaknya, Mario Dandy Satrio. Dia juga mendoakannya agar cepat sembuh.

"Saya mendoakan ananda David agar segera sembuh, agar segera pulih kembali seperti sedia kala," ungkapnya.

"Saya sekali lagi menyampaikan permohonan maaf kepada Bapak Jonathan (ayah David) sekeluarga, kepada keluarga besar PBNU, dan keluarga besar GP Ansor," sambungnya.

Setelah memberi pernyataan singkat, Rafael memilih bergegas keluar dari area Gedung KPK. Ia langsung menaiki Toyota Innova berkelir putih dengan pelat nomor B 777 RCO.

Sebelumnya, kekayaan Rafael jadi sorotan setelah anaknya, Mario Dandy Satrio menganiaya David yang masih berusia 17 tahun. Video penganiayaan itu beredar luas di media sosial.

Setelah kasus tersebut, sejumlah video Mario mengumbar kekayaannya di media sosial berupa motor Harley Davidson disoroti warganet. Tak hanya itu, publik juga menyoroti kepemilikan mobil Rubicon yang digunakan saat penganiayaan terjadi.

Namun, motor Harley Davidson dan Rubicon itu ternyata tak ada di daftar harta yang dilaporkan Rafael. Adapun jumlah kekayaan yang disampaikannya pada Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) per 17 Februari 2022 mencapai Rp56 miliar.

Jumlah itu melebihi kekayaan Dirjen Pajak Suryo Utomo sekitar Rp14 miliar yang merupakan atasan Rafael. Bahkan, jumlah harta Rafael hanya kalah tipis dari harta Mentei Keuangan Sri Mulyani sebesar Rp58 miliar dari total Rp67,2 miliar dipotong utang.