Bagikan:

JAKARTA - Orang tua Richard Eliezer alias Bharada E mengungkapkan bahwa putranya tidak trauma meski telah menjadi eksekutor penembakan Brigadir Yosua Hutabarat. Karena menurutnya, saat insiden itu terjadi, putranya hanya menjalankan tugasnya sebagai anggota.

“Kalau melihat dari Icad kayanya dia tetap kuat karena dia berpikir apa yang dia lakukan itu bukan keinginan hatinya sendiri, karena menjalankan perintah. Jadi dia tetap tegar tetap kuat,” ucap Rynecke Alma Pudihang selaku ibunda Bharada E kepada VOI di rumahnya di Kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Rabu, 13 Februari.

Rynecke yakin putranya itu sangat mencintai insititusi kepolisian. Oleh sebab itu, ia yakin anaknya tidak traua dan tetap ingin berkarier di kepolisian.

“Engga (trauma-red), (karena) Icad itu memang cinta polisi. Dia memang cinta polisi karena dari awal kan dia cita-citanya itu dia berjuang mati-matian sampai tiga kali empat kali. Tiga kali di kepolisian, dia ikut tes. Ketiga dia lolos. Jadi gak mungkin dia gak cinta,” urainya.

Mabes Polri belum memastikan kapan waktu sidang etik yang akan dilakukan terhadap Richard Eliezer (Bharada E) pascavonis pidana 1 tahun 6 bulan dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J).

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Dedi Prasetyo, mengatakan Bharada E belum menjalani sidang etik atas perkara tindak pidana yang menjeratnya.

Terkait hal itu, Dedi belum memberitahukan kapan sidang etik tersebut, karena menunggu dari Divisi Profesi dan Keamanan (Divpropam) Polri sebagai pelaksana sidang.

"Untuk (sidang etik) itu nanti menunggu informasi dari Propam dulu," ujar Dedi