JAKARTA - Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo memandang klaim PT Jakarta Propertindo (Jakpro) soal keuntungan penyelenggaraan Formula E sebesar Rp5,2 miliar tidak sepadan dengan pengeluarannya.
Keuntungan ini diungkap berdasarkan hasil audit laporan keuangan Formula E. Namun, kata Anggara, yang perlu diingat adalah nominal ini jauh lebih kecil dibanding biaya commitment fee sebesar Rp560 miliar yang digelontorkan dari APBD tahun anggaran 2019 dan 2020.
“Jelas tidak benar kalo dibilang kita untung. Sebab tidak adil jika tidak menghitung pengeluaran APBD sebesar Rp560 miliar kemarin. Artinya masih sangat jauh,” kata Anggara kepada wartawan, Kamis, 2 Februari.
Belum lagi, ternyata masih ada kekurangan pembayaran commitment fee kepada Formula E Operation (FEO) sebesar Rp90,7 miliar. Kekurangan ini menjadi beban utang Jakpro yang belum terselesaikan.
“Apalagi Jakpro masih harus membayar kekurangan commitment fee sekitar Rp90 miliar lagi di luar Rp560 miliar tadi. Masih ada utang, kok berani ngomong untung?” cecarnya.
Di sisi lain, Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta ini juga meminta Jakpro dapat melaporkan secara resmi pertanggungjawaban Formula E kepada DPRD dengan data yang lebih detail.
“Kami minta Jakpro jangan kencang di media saja padahal laporan ke DPRD belum disampaikan, kami yang sudah minta sejak tahun lalu. Bahkan revisi studi kelayakanpun belum diberikan,” ungkapnya.
Sebelumnya, VP Corporate Secretary PT Jakpro, Syachrial Syarief menyebut hasil audit laporan keuangan penyelenggaraan Formula E oleh kantor akuntan publik (KAP) telah selesai dilakukan.
"(Audit Formula E) sudah selesai. Minggu kedua bulan ini. Lupa saya, pokoknya bulan Januari," kata Syachrial kepada wartawan, Selasa, 31 Januari.
Syachrial pun mengklaim hasil audit Formula E tak jauh berbeda dengan nilai yang didapatkan dari penyusunan laporan keuangan internal PT Jakpro terhadap penyelenggaraan balap mobil listrik tersebut.
"Hasil auditnya wajar. Hasil keuntungannya memang berbeda dari sebelumnya ya, kita sampaikan waktu itu 6 koma sekian miliar rupiah (Rp6 miliar lebih, red). Sekarang, 5,29 (miliar rupiah) setelah audit," ujar dia.
Beberapa waktu lalu, Jakpro telah menyusun laporan keuangan secara internal. Jakpro mencatatkan ajang balap yang digelar 4 Juni 2022 itu meraup laba sebelum pajak sebesar Rp6,41 miliar.
BACA JUGA:
Laba tersebut sudah memperhitungkan semua pendapatan dan beban cash maupun non-cash, termasuk kewajiban-kewajiban yang masih outstanding sampai dengan 30 September 2022.