Kritik Keikutsertaan Rusia dalam Olimpiade 2024, Presiden Zelensky:  Tutup Mata dengan yang Terjadi di Bakhmut hingga Kherson
Olimpiade Paris 2024. (Wikimedia Commons/Anne Jea)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada Hari Minggu, mengizinkan Rusia untuk berkompetisi di Olimpiade Paris 2024 sama saja dengan menunjukkan, "aksi teror dapat diterima".

Presiden Zelensky mengatakan, dia telah mengirim surat kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron, sebagai bagian dari kampanyenya untuk mengeluarkan atlet Rusia dari Olimpiade Paris.

"Upaya Komite Olimpiade Internasional untuk membawa atlet Rusia kembali ke Olimpiade, adalah upaya untuk memberi tahu seluruh dunia bahwa teror dapat diterima," kritik Presiden Zelensky dalam pidato video malamnya, melansir Reuters 30 Januari.

"Seolah-olah Anda bisa menutup mata terhadap apa yang dilakukan Rusia di Kherson, Kharkiv, Bakhmut dan Avdiivka," lanjutnya, merujuk pada daerah-daerah yang mendapat serangan dari pasukan Rusia.

Rusia, katanya, tidak boleh diizinkan untuk "menggunakan (pertandingan) atau acara olahraga lainnya sebagai propaganda untuk agresi atau chauvinisme negaranya".

Sebelumnya, Komite Olimpiade Internasional (IOC) pekan lalu mengatakan, pihaknya menyambut baik proposal dari Dewan Olimpiade Asia untuk kesempatan atlet Rusia dan Belarusia berkompetisi di Asia.

Diketahui, Presiden Zelensky berbicara dengan Presiden Macron minggu lalu dan sejak itu meluncurkan "maraton kejujuran" untuk menjauhkan atlet Rusia dari Olimpiade Paris.

Pada Hari Sabtu, dia mengatakan tidak mungkin ada netralitas dalam olahraga pada saat atlet negaranya berjuang dan mati dalam perang.

Dalam komentar terbarunya, Presiden Zelensky mengatakan abad ke-20 telah melihat terlalu banyak kesalahan yang menyebabkan tragedi mengerikan.

"Dan ada kesalahan besar Olimpiade," katanya, merujuk pada pementasan Olimpiade 1936 di Berlin ketika Nazi berkuasa.

"Gerakan Olimpiade dan negara-negara teroris pasti tidak boleh berpapasan," tandasnya.