Meski Mampu Ditekan, Kabupaten Tangerang Masih Tangani 9.200 Kasus Stunting Selama 2022
Petugas kesehatan mengukur tinggi badan balita untuk pengecekan stunting di Posyandu Mekar Sari, Batang, Jawa Tengah.(Antara-Harviyan P P)

Bagikan:

TANGERANG - Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Tangerang menyebutkan angka kasus kekerdilan atau stunting pada anak di daerahnya mengalami penurunan.

Kepala DPPKB Kabupaten Tangerang, dr Hendra Tarmizi mengatakan, dari sebanyak 16.100 kasus pada 2021 menjadi 9.200 kasus pada tahun 2022.

"Sejak tahun 2021 angka stunting di kita ada 16.100 kasus, dan kemarin di akhir tahun 2022 terdata 9.200 kasus. Jadi ada penurunan hampir 100 persen," katanya di Tangerang, Jumat 27 Januari, disitat Antara.

Hendra melanjutkan, dari hasil survei status gizi Indonesia terdapat 8 kabupaten/kota di Provinsi Banten dengan penurunan kasus stunting itu, Kabupaten Tangerang berada di posisi empat besar terbanyak kasus kekerdilan pada anak.

"Kalau berdasarkan survei Kabupaten Tangerang berada di posisi ke empat dari delapan Kabupaten/kota di Banten," tuturnya.

Menurut dia, dengan jumlah tersisa 9.100 kasus kekerdilan terhadap anak saat ini menunjukkan penanganan stunting yang dilakukan oleh kerjasama tim percepatan penurunan dari berbagai stakeholder membuahkan hasil cukup positif.

"Dan ini hasil upaya kita bersama menekan angka stunting, baik program-program dari Dinas Kesehatan maupun dari DPPKB," tuturnya.

Selanjutnya, kata Hendra, dengan hasil positif dari penekanan angka stunting tersebut, Maka, di tahun 2023 ini pihaknya akan terus berupaya melakukan percepatan penurunan stunting itu dengan secara langsung turun ke lapangan untuk mengedukasi masyarakat dan melakukan revitalisasi posyandu.

"Terutama dari Dinas Kesehatan akan melakukan pengobatan terhadap anak yang stunting, kemudian DPPKB melakukan sosialisasi dan pencegahan kepada keluarga yang berisiko stunting dari pintu ke pintu," ungkapnya.

Kemudian, selain melakukan sosialisasi dan pengobatan dalam pencegahan itu, pihaknya juga ke depan akan bekerja sama dengan Dinas Permukiman setempat untuk melakukan pembangunan fasilitas jamban layak bagi keluarga kurang mampu di daerah itu.

"Sementara sampai sekarang untuk wilayah Kabupaten Tangerang yang terdata sebaran kasus stunting paling banyak yaitu di wilayah utara, dimana terdapat 500 kasus stunting di setiap kecamatan-nya," tandasnya.