Bagikan:

BANTEN - Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menilai penanganan stunting dan kemiskinan di Kota Tangerang sudah bagus. Dia meminta daerah lain mereplikasi program dan inovasi di wilayah Banten tersebut.

"Angka kemiskinan yang saat ini sudah di bawah satu persen juga bagus, sehingga untuk menjadi nol persen menjadi sangat mungkin," kata Menko PMK saat acara daring "Roadshow Percepatan Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem", Jumat 3 Februari, disitat Antara.

Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah memaparkan program penanganan stunting dilakukan mulai dari langkah preventif hingga kuratif sejak pasangan pra nikah hingga proses tumbuh kembang 1.000 hari pertama kehidupan bayi.

"Intervensi dilakukan mulai dari edukasi bagi remaja, pelatihan dan pendampingan oleh kader hingga pelayanan balita stunting," ujar Arief di acara daring itu.

Dengan program dan penanganan tersebut, kata Arief, angka stunting Kota Tangerang berdasar pada data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 berada di angka 11,8 dan angka tersebut lebih rendah dibanding angka Provinsi Banten dan standar nasional.

"Target kami angka stunting di Kota Tangerang bisa ditekan hingga di bawah 5," ujarnya.

Sementara terkait kemiskinan ekstrem, Arief menerangkan angka kemiskinan ekstrem Kota Tangerang pada tahun 2022 mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya, dimana pada tahun 2022 angka kemiskinan ekstrem 0,75 sedangkan pada tahun 2021 berada di angka 1,6.

"Kami usul agar pemerintah daerah dapat menggunakan anggaran daerah yang bersumber dari BTT agar prosesnya bisa lebih cepat dan segera disampaikan kepada masyarakat yang kurang mampu," tandasnya.