JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengingatkan masyarakat perlu meningkatkan pola hidup bersih dan sehat untuk mencegah terjadinya stunting.
"Tingkatkan pola hidup bersih dan sehat, salah satunya dengan memenuhi gizi keluarga melalui pemanfaatan sumber makanan lokal yang kaya gizi," kata Muhadjir Effendy dalam keterangannya dikutip ANTARA, Jumat, 27 Januari.
Menko PMK mengatakan bahwa pemerintah terus meningkatkan sosialisasi dan edukasi guna meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya pola hidup bersih dan sehat guna mencegah stunting.
"Sosialisasi dan edukasi diperlukan untuk membentuk pola pikir dan budaya di tengah masyarakat mengenai pentingnya pola hidup bersih dan sehat khususnya memastikan pola makan yang bergizi seimbang," katanya.
Muhadjir Effendy juga menekankan perlunya inovasi-inovasi di setiap daerah dalam rangka mempercepat penurunan prevalensi stunting.
"Pada saat ini sudah ada berbagai inovasi yang telah dilakukan di daerah-daerah, contohnya penyediaan alat USG di puskesmas dan alat ukur untuk memantau pertumbuhan bayi di posyandu. Inovasi seperti ini diharapkan terus ditingkatkan," katanya.
SEE ALSO:
- https://voi.id/berita/248608/meski-mampu-ditekan-kabupaten-tangerang-masih-tangani-9-200-kasus-stunting-selama-2022
- https://voi.id/berita/248418/jelaskan-alasan-bantuan-biskuit-untuk-cegah-stunting-berjamur-kemenkes-kami-mohon-maaf
- https://voi.id/berita/248234/sebut-sumber-protein-hewani-mahal-pemkab-garut-gandeng-ahli-gizi-tekan-angka-stunting
- https://voi.id/berita/248119/kpk-bilang-upaya-penanganan-stunting-di-ri-sangat-rawan-dikorupsi
- https://voi.id/ekonomi/247874/fluktuasi-harga-pangan-jadi-salah-stau-faktor-yang-mempengaruhi-prevalensi-angka-stunting-di-indonesia
Menko PMK menambahkan bahwa pemerintah akan mengintensifkan program pelatihan bagi para petugas yang bekerja di lapangan.
"Terutama pelatihan mengenai pendataan program stunting di wilayah masing-masing, pendataan diperlukan guna menjadi acuan pelaksanaan kebijakan," katanya.
Menko PMK juga mengatakan bahwa pemerintah terus mengupayakan terpenuhinya kebutuhan alat USG, antropometri, sanitasi layak, dan ketersediaan air bersih, terutama di wilayah-wilayah sasaran penurunan stunting.
Muhadjir Effendy juga mengatakan bahwa pemerintah daerah memiliki peran penting dalam upaya percepatan penurunan stunting.
"Penanganan stunting tidak akan terlaksana dengan baik tanpa peranan utama dari pemerintah daerah," katanya.
Menurut Muhadjir, dengan adanya peran aktif dari seluruh pihak, termasuk pemerintah daerah, akan menentukan pencapaian target nasional percepatan penurunan stunting.
"Seperti diketahui bahwa pada saat ini pemerintah menargetkan angka stunting turun menjadi 14 persen pada tahun 2024," kata dia.