JAKARTA - Mantan anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) DKI era Anies Baswedan, Tatak Ujiyati membantah pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyebut bahwa proyek Sodetan Ciliwung mangkrak selama enam tahun terakhir.
Dalam akun Facebooknya, Tatak menyebut Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sempat melanjutkan konstruksi Sodetan Ciliwung pada tahun 2021, di mana saat itu Anies Baswedan masih menjabat sebagai Gubernur DKI.
"Kementerian PUPR pada Agustus 2021 mengatakan via Twiter bahwa proyek Sodetan Kali Ciliwung sudah dikerjakan lagi sejak tahu 2021 dan diprediksi selesai pada tahun 2023," kata Tatak, dikutip Kamis, 26 Januari.
Selain itu, Tatak menegaskan berhentinya proyek Sodetan Ciliwung terjadi saat era Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Dalam proyek gorong-gorong raksasa ini, Pemprov DKI bertugas dalam mengurus pembebasan lahan, sementara Kementerian PUPR bertugas melakukan konstruksi sodetan.
Pada tahun 2015, Tatak menyebut proyek Sodetan Ciliwung mulai terkendala karena warga Bukit Duri tidak sepakat dengan nominal uang ganti rugi pembebasan lahan permukiman sebagai lokasi pembuatan inlet sodetan.
"Pemprov DKI digugat warga yang tidak terima dengan uang ganti rugi. Gubernur Ahok pilih melawan gugatan warga di pengadilan, sehingga proyek sodetan tak bisa berjalan alias mangkrak," ujar Tatak.
Proses pengadilan berjalan panjang hingga berganti kepemimpinan di DKI. Saat menjabat, Anies Baswedan memutuskan untuk mencabut kasasi yang diajukan Ahok dan menuruti keinginan warga Bidara Cina terkait nominal ganti rugi penggusuran tersebut.
"Pada tahun 2019 Gubernur Anies pilih menerima tuntutan warga, ia mencabut upaya kasasi Pemprov DKI, agar proyek Sodetan Kali Ciliwung bisa segera lanjut. Alhamdulilah, seperti yang diumumkan Kementerian PUPR proyek kembali dilanjutkan pada tahun 2021," jelasnya.
BACA JUGA:
Pada Selasa, 24 Januari, Presiden Joko Widodo meninjau pembangunan Sodetan Ciliwung pada sisi outlet Kebon Nanas, Jatinegara, Jakarta Timur.
Jokowi mengaku kaget pengerjaan Sodetan Ciliwung yang sempat mangkrak selama 6 tahun bisa langsung dilanjutkan oleh Heru. Setelah Heru menjabat, Pemprov DKI langsung melakukan pembebasan lahan sejumlah bidang permukiman warga yang menjadi area outlet sodetan.
"Sodetan Ciliwung yang sudah berhenti 6 tahun ini kemarin satu setengah bulan telah dibebaskan lahan di sini, sehingga bisa dimulai lagi pengeborannya dan kita harapkan nanti di April insyaallah sudah selesai," kata Jokowi di lokasi.
Jokowi memaparkan, gorong-gorong raksasa sepanjang 1,3 kilometer ini, ketika beroperasi, bisa mengurangi debit air 33 meter kubik per detik pada aliran Kali Ciliwung untuk dialihkan ke Banjir Kanal Timur (BKT).
"Kemudian kalau pada (status) Siaga 1 (alirannya bisa mencapai) 63 meter kubik per detik. Gede sekali. Itu sangat kalo nanti sudah berfungsi sangat mengurangi banjir yang ada di Jakarta," urai Jokowi.