JAKARTA - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengaku pihaknya tak mempermasalahkan Formula E kembali digelar pada tahun ini. Hanya, Prasetyo menegaskan bahwa penyelenggaraan Formula E tak boleh lagi menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI.
Prasetyo meminta PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku BUMD penyelenggara untuk mencari sponsor karena saat ini Formula W menggunakan skema pembiayaan business to business (B2B).
"Kita sebagai pemerintah daerah enggak keberatan. tetapi tidak boleh menggunakan anggaran APBD. dah itu aja. biar dia business to business, cari sponsor sendiri dan dia harus bisa mandiri," kata Prasetyo di Balai Kota DKI Jakarta, Senin, 16 Januari.
Di awal perencanaannya, Pemprov DKI menggunakan APBD sebesar Rp560 miliar untuk membayar commitment fee sebelum menggelar Formula E pada 2022 lalu.
Kini, Prasetyo tak mau Jakpro membebankan anggaran daerah demi bisa melanjutkan gelaran balap mobil listrik tersebut. Ia berharap, para petinggi Jakpro yang baru dirombak Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono ini bisa memiliki terobosan bisnis agar Formula E bisa kembali berjalan tanpa menyusahkan keuangan daerah.
"Jakpro ini harus benar-benar dewasa, mandiri, dan dia bisa punya terobosan. Kalau saya lihat, cuma buang-buang duit aja, itu yang terjadi. Dia (Jakpro) bisa beri inovasi untuk dapat deviden tidak? Itu kan enggak bisa. Maka, saya minta kepada direksi yang baru ini, yuk bangun. Apa yang mau dibuat?" cecarnya.
Sebagai informasi, Formula E Operation (FEO) telah memasukkan jadwal penyelenggaraan Formula E di Jakarta pada tanggal 3 dan 4 Juni 2023 dalam kalender balapannya.
Selain itu, format acara dan konsep balapan Jakarta E-Prix itu masih dalam tahap penggodokan. Yang jelas, transaksi penyelenggaraannya adalah business to business (B2B) oleh Jakpro.
Sebelumnya, VP Corporate Secretary PT Jakpro Syachrial Syarif mengaku pihaknya belum mengurusi pengajuan sponsor untuk membiayai gelaran Formula E 2023, yang akan digelar lima bulan mendatang, yakni 3 dan 4 Juni.
Syachrial mengaku, BUMD milik Pemprov DKI yang menjadi penyelenggara Formula E ini masih menyusun konsep gelaran balapan hingga matang.
"Sponsor belum. Konsep besarnya harus disiapin dulu, ya," kata Syachrial di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis, 12 Januari.
Syachrial menerangkan, Jakpro selaku BUMD penyelenggara Formula E akan masih berkoordinasi intensif dengan FEO selaku pemegang lisensi Formula E mengenai persiapan tim yang akan bertugas dalam perhelatan balap mobil listrik ini.
BACA JUGA:
Selain itu, format acara dan konsep balapan Jakarta E-Prix itu masih dalam tahap penggodokan. Yang jelas, bentuk penyelenggaraan secara umum tidak berbeda dengan gelaran tahun 2022.
"Format acaranya masih sama dengan tahun lalu," ucap dia.