Bagikan:

JAKARTA - Pegiat media sosial Twitter, Rudi Valinka dengan nama akun @kurawa melempar isu dugaan korupsi pengadaan bantuan sosial (bansos) untuk warga saat pandemi COVID-19 2020 lalu. Di mana, Anies Baswedan masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Menanggapi hal ini, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengaku dirinya tak mengetahui adanya dugaan korupsi bansos. Sebab, saat itu Kepala Sekretariat Presiden tersebut belum menjabat sebagai Pj Gubernur DKI.

"Saya enggak tahu. Itu kan (sudah) lama," kata Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu, 11 Januari.

Heru menegaskan, selama memimpin DKI, dirinya kerap meminta jajarannya untuk melakukan kroscek dan pencocokan data dalam program-program Pemprov DKI Jakarta.

"Maka dari saya di sini, sudah tiga-empat kali membahas mengenai rekonsilasi data. Kalau yang lalu-lalu, kan, saya enggak paham," ujar Heru.

Sebelumnya, akun Twitter @kurawa menuding bahwa terdapat temuan dugaan korupsi program bansos Pemprov DKI tahun 2020. @kurawa menyoroti alokasi anggaran pengadaan bansos dari Pemprov DKI ke tiga perusahaan untuk mengurusi penyaluran bansos 11 tahap.

Kurawa menyoroti nilai pagu pengadaan bansos keapda Perumda Pasar Jaya yang paling besar dibanding perusahaan lainnya, yakni senilai Rp2,85 triliun.

Dalam rangkaian cuitannya, Kurawa tak membeberkan secara jelas soal dugaan korupsi serta nominalnya.

Ia hanya mengungkap data yang diklaim sebagai hasil audit forensik kantor akuntan publik (KAP) Ernst & Young yang menyatakan adanya unknown shrinkage (kehilangan yang tidak diketahui) senilai Rp150 miliar.

Selanjutnya, @kurawa juga membuka data yang ia duga merupakan daftar vendor dan suplier pengadaan bansos Pemprov DKI.

Dalam daftar tersebut, terdapat beberapa vendor dan suplier yang bukan berlatar belakang penyedia bahan makanan, melainkan pengelola parkir hingga kontraktor bangunan.

Selain itu, @kurawa juga mengungkap kondisi gudang penyimpanan beras yang diduga untuk penyaluran bansos. Kondisi beras di sana sudah mulai membusuk dengan warna beras yang sudah menguning dan disertai jamur.