JAKARTA - Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri melakukan penangkapan terhadap belasan simpatisan buntut ricuh pascapenangkapan Lukas Enembe yang diduga terlibat kasus korupsi. Sebanyak 18 simpatisan diamankan dan 1 tewas ditembak polisi.
"Memang pada kejadian tersebut ada kurang lebih 19 orang yang kita amankan," ujar Fakhiri kepada wartawan, Rabu, 11 Januari.
Dari belasan orang yang ditangkap, dua di antaranya diamankan saat kericuhan di depan Mako Brimob Kotaraja. Sedangkan sisanya di wilayah Kabupaten Jayapura.
Kemudian, lanjut Fakhiri, dari keriucahan yang terjadi di wilayah Kabupaten Jayapura, semisal Bandara Sentani ada satu orang yang tewas. Ia ditindak tegas karena melawan polisi dengan senjata tajam.
"Dari 17 yang kita amankan di Kabupaten Jayapura ini ada 1 kena tembak dan meninggal dan berikut yang 16 ini luka-luka kita lakukan penanganan kesehatannya," sebutnya.
BACA JUGA:
Dengan adanya korban tewas, Fakhiri menyatakan akan mengusut sesuai prosedur. Sehingga, dapat diketahui langka menembak yang diambil oleh anggotanya sesuai atau tidak dengan standar operasional prosedur (SOP).
"Saya sudah memerintahkan kepada Kabid Propam dan Direktur Kriminal Umum untuk segera mengambil langkah-langkah melakukan penyelidikan," kata Fakhiri.
Adapun, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Lukas Enembe yang sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pada 10 Januari.
Buntut penangkapan itu, simpatisan Lukas Enembe pun merusuh di beberapa wilayah semisal, Mako Brimob Kotaraja dan Bandara Sentani.