Bagikan:

JAKARTA - Satu simpatisan Lukas Enembe tewas ditembak anggota kepolisian saat kericuhan di Bandara Sentani, Jayapura. Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menyatakan bakal mengusutnya.

"Tentunya karena ada yang meninggal saya sudah memerintahkan kepada Kabid Propam dan Direktur Kriminal Umum untuk segera mengambil langkah-langkah melakukan penyelidikan," ujar Fakhiri kepada wartawan, Rabu, 11 Januari.

Sejauh ini, alasan anggota polisi menembak simpatisan Lukas Enembe itu karena tak mengindahkan imbauan untuk membubarkan diri. Justru terus melakukan penyerang dengan panah dan batu.

Sehingga, jajaran Propam dan reserse akan mendalami ada tidaknya pelanggaran pidana maupun prosedur.

"Apa yang dilakukan oleh anggota di Sentani sudah tepat atau belum. Tentunya SOP ini akan kiita liat dan saya minta untuk hari ini saya di laporkan," sebutnya.

Bila dari hasil pendalaman ditemukan unsur kelalaian dan pidana, maka, proses hukum akan diberikan. Tentunya, sesuai aturan yang berlaku.

"Sehingga kalo memang ada kesalahan prosedur saya pastikan kita akan melakukan langkah-langkah penegakan hukum kepada anggota-anggota yang tidak taat kepada SOP yang harusnya dilakukan," kata Fakhiri.

Sebelumnya diberitakan, 19 orang diamankan buntut kericuhan yang terjadi pasca-penangkapan Lukas Enembe terkait kasus dugaan korupsi. Satu di antaranya meninggal dunia karena ditembak personel kepolisian.

Dari belasan orang yang ditangkap, dua di antaranya diamankan saat kericuhan di depan Mako Brimob Kotaraja. Sedangkan sisanya di wilayah Kabupaten Jayapura.

"Dari 17 yang kita amankan di Kabupaten Jayapura ini ada 1 kena tembak dan meninggal dan berikut yang 16 ini luka-luka kita lakukan penanganan kesehatannya," kata Fakhiri.