Usai Penyerbuan Brasilia: Kamp Pendukung Bolsonaro Dibongkar, 1.500 Orang Ditangkap
Presiden Bolsonaro memberikan keterangan usai bertemu dengan beberapa pihak untuk melakukan kooordinasi. (Sumber: Twitter/@LulaOficial/@ricardostuckert)

Bagikan:

JAKARTA - Sekitar 1.500 orang ditangkap usai penyerbuan gedung-gedung utama di ibu kota Brasil, Brasilia pada Hari Minggu, dengan aparat membongkar kamp pendukung mantan Presiden Jair Bolsonaro.

Pada Hari Minggu, massa yang marah mengamuk di Kongres, Mahkamah Agung, dan kantor kepresidenan, menghancurkan jendela, furnitur, dan karya seni dalam serangan terburuk terhadap institusi negara sejak Brasil kembali ke demokrasi pada 1980-an.

Presiden Luiz Inacio Lula da Silva, yang menjabat pada 1 Januari setelah mengalahkan Bolsonaro dalam pemilihan Oktober, berjanji untuk membawa mereka yang bertanggung jawab ke pengadilan.

Dia menuduh para perusuh mencoba menggulingkan demokrasi, dan mempertanyakan mengapa tentara tidak mengantisipasi seruan kudeta militer di luar barak mereka.

Lula, yang kembali bekerja di Istana Planalto yang diserbu, bertemu dengan menteri pertahanan dan komandan angkatan bersenjatanya untuk membahas kekerasan tersebut, yang mengingatkan pada penyerangan di Capitol Hill Amerika Serikat dua tahun lalu oleh para pendukung mantan Presiden Donald Trump.

Berbicara kemudian kepada gubernur negara itu, Presiden Lula meningkatkan kritiknya terhadap militer Brasil, karena mentolerir demonstrasi di gerbang mereka yang menyerukan kudeta sejak Bolsonaro kalah dalam pemilihan.

"Orang-orang secara terbuka menyerukan kudeta di luar barak, dan tidak ada yang dilakukan. Tidak ada jenderal yang mengangkat jari untuk memberi tahu mereka bahwa mereka tidak dapat melakukan itu," kritik presiden berusia 77 tahun itu, melansir Reuters 10 Januari. Dia menuduh beberapa aparat keamanan terlibat dengan perusuh.

Memulihkan ketertiban di ibu kota Brasil, tentara Brasil yang didukung oleh polisi pada Hari Senin membongkar kamp berusia dua bulan di seberang markas tentara, tempat para pendukung Bolsonaro melakukan protes sejak kekalahannya dalam pemilihan.

Sekitar 1.200 orang dari kamp tersebut ditahan untuk diinterogasi pada hari Senin, kata pihak berwenang, setelah sekitar 300 orang ditangkap pada hari Minggu.

Ribuan pendukung Bolsonaro berangkat dari perkemahan itu pada Hari Minggu sebelum menyerbu istana kepresidenan, Mahkamah Agung, dan Kongres.

Sementara mengutip BBC, pasukan keamanan membersihkan kamp-kamp protes di luar markas tentara di Brasília, tempat sekitar 3.000 pendukung Bolsonaro telah mendirikan tenda.

Terpisah, Menteri Keamanan dan Kehakiman Flavio Dino mengatakan sebuah tim sedang bekerja untuk memastikan tanggung jawab pidana dari penyerbuan terhadap ibu kota. Dia mengatakan, dirinya ingin mengetahui siapa yang mengaturnya dan mengatakan mungkin ada penangkapan pencegahan.

Dino mengatakan beberapa kejahatan terjadi, mulai dari "golpe de estado" - kudeta - hingga serangan terhadap personel media.

Diketahui, Presiden Lula menuding pendahulunya Bolsonaro, telah membakar semangat pendukungnya dengan kampanye tuduhan kecurangan pemilu yang tidak berdasar, memicu penyerbuan tersebut.

Sementara, Bolsonaro yang terbang ke Florida 48 jam sebelum masa jabatannya berakhir, menangkal tuduhan tersebut. Dia mengatakan di Twitter, demonstrasi damai itu demokratis tetapi invasi gedung-gedung pemerintah "melewati batas."