Antispasi Kenaikkan Harga Jelang Natal dan Tahun Baru, Perumda Pasar Jaya Siapkan Stok Pangan
Ilustrasi keadaan pasar yang ramai kerumunan masyarakat (Irfan Meidianto/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Menjelang hari besar keagamaan dan akhir tahun secara umum kebutuhan pangan di masyarakat mengalami peningkatan, sehingga berpotensi membuat harga komoditas menjadi naik. Perumda Pasar Jaya sudah menyiapkan antisipasi kemungkinan tersebut dengan menyiapkan stok.

Manager Umum dan Humas Perumda Pasar Jaya, Gatra Vaganza mengatakan, pihaknya melakukan persiapan kebutuhan Natal dan Tahun Baru 2021 di seluruh gerai pangan yang dikelola oleh Pasar Jaya.

"Untuk mengantisipasi kenaikan harga daging juga, Pasar Jaya telah membangun sejumlah mesin CAS di pasar-pasar yang ada di Jakarta. Sehingga sejumlah kebutuhan pokok sudah bisa dilakukan penyimpanan sejak jauh hari," katanya, dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, Kamis, 24 Desember.

Pasar Jaya saat ini sudah memiliki 4 Jakgrosir sebagai induk pusat distribusi pangan di Jakarta. Jakgrosir tersebut ada di Pasar Induk Kramat Jati, Kedoya, Walang Baru dan satu di Pulau Seribu. Keberadaan Jakgrosir didukung oleh gerai retail di bawahnya sebagai tempat penyaluran komoditi pangan tersebut.

"Khusus untuk cold storage sendiri juga sudah disiapkan di sejumlah pasar. Sehingga kebutuhan pangan daging beku juga bisa distok dari awal," tuturnya.

Perlu diketahui, komoditi daging adalah salah satu komoditi yang cenderung mengalami lonjakan harga setiap hari besar keagamaan dan tahun baru.

Gatra berujar, waktu pelaksanaan penjualan produk pangan ini sendiri berlangsung sejak 8 Desember 2020 sampai dengan 31 Desember 2020. Harga promo juga sudah disiapkan untuk para pelaku usaha yang tegabung dalam Jakprenur.

Lebih lanjut, ia mengatakan lokasi pelaksanaan yakni di Jakgrosir Induk Kramat Jati, Jakgrosir Tidung Kecil, Jakgrosir Walang Baru, Jakgrosir Kedoya, Jakmart Asam Reges, Jakmart Fish Angke, Gerai Cupang, Jakmart Glodok, Gerai Kamal, Gerai Semanan, Jakmart Marhamas, Gerai Rawa Lele.

Kemudian, di Gerai Siduck, Jakmart Pramuka, Jakmart Rawa Bening, Jakmart Sunan Giri, Jakmart Duren Sawit, Gerai KGN, Gerai SPSI Cakung, Gerai FSPMI Cakung, Gerai Sri Gunting Walikota Jakarta Pusat, Jakmart Cikini, Jakmart Pasar Baru dan Jakmart Balaikota.

Lokasi berikutnya Jakmart Tanah Abang, Jakmart Jakarta Pusat, Jakmart Thamrin 10, Jakmart Alaydrus, Jakmart Inpari, Pasar Grogol, Pasar Pelita, Kelurahan Marunda, Pasar Tomang, Pasar Rawa Badak, Pasar Kramat Jati, Pasar Perumnas Klender, Pasar Cempaka Putih, Pasar Johar Baru, Pasar Mayestik, Kecamatan Jagakarsa, Kecamatan Pancoran, Pasar PSPT dan Kecamatan Pasar Minggu.

Adapun beberapa komoditi yang disiapkan stoknya menjelang hari besar keagamaan nasional (HBKN) Natal 2020 dan tahun baru 2021 hingga Desember ini adalah:

1. Beras 529.710 kilogram (Kg)

2. Gula 13.500 (Kg)

3. Tepung 169.125 (Kg)

4. Minyak ukuran 2 liter sebanyak 169.125 item dan ukuran 1 liter sejumlah 2.500 item

5. Ayam 3.500 (Kg)

6. Sapi 2.500 (Kg)

7. Kerbau 1.255 (Kg)

8. Bawang merah 26.000 (Kg)

Gatra berujar untuk harga yang akan diterima masyarakat komoditi minyak goreng adalah 24.000 per dua liter. Sedangkan, tepung seharga 8.000 per Kg. Kemudian, bawang merah seharga 35.000 per Kg.

Sedangkan beras seharga 60.000 per 5 Kg, daging cl85 seharga 80.000 per Kg, sementara daging kerbau 65.000 per Kg. Daging ayam seharga 27.000 per ekor dan gula 12.500 per Kg.

Menurut Gatra, setiap tahunnya Pasar Jaya bekerja sama dengan BUMD pangan lainnya dan juga Bank Indonesia sebagai ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) melakukan skema penangganan pangan agar harga tidak melambung tinggi.

"Karena itulah sinergi secara keseluruhan diperlukan agar kondisi pangan Jakarta tetap terjaga harganya dan ketersediaan produknya cukup," tuturnya.

Berdasarkan BPS DKI Jakarta selama Januari hingga Desember tahun 2019 inflasi di DKI Jakarta mencapai 3,23 persen, lebih rendah dari inflasi pada periode yang sama tahun sebelumnya yaitu sebesar 3,27 persen.

Selain itu dari pendataan yang dilakukan oleh Bappeda DKI sepanjang tahun 2020 adalah laju inflasi DKI Jakarta dari Januari hingga September 2020 mencapai 1,05 persen dan pada bulan September 2020 terjadi inflasi sebesar 0,02 perseb dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) semula 105,37 menjadi 105,39.

Kondisi ini dikarenakan adanya kelompok pengeluaran yang mengalami peningkatan harga terbesar dan memberikan dampak inflasi di DKI Jakarta yaitu kelompok pendidikan dengan nilai inflasi sebesar 1,88 persen.