JAKARTA - Pasukan Demokrat Suriah (SDF) yang didukung Amerika Serikat mengatakan, empat pejuang Pasukan Keamanan Internal dan dua anggota SDF tewas dalam serangan ISIS di salah satu markas mereka pada Hari Senin.
Seorang pejuang ISIS tewas dan seorang lainnya yang mengenakan sabuk bunuh diri ditangkap saat melarikan diri, kata juru bicara SDF Farhad Shami.
"Yang lain berhasil melarikan diri ke lingkungan yang berdekatan," jelasnya seperti melansir The National News 27 Desember.
Lebih jauh, SDF mengatakan memberlakukan jam malam di Al Raqqa, tempat insiden itu terjadi, untuk mengantisipasi serangan ISIS lebih lanjut dan sampai menemukan pelakunya.
"Menyusul serangan itu, pasukan kami memberlakukan jam malam penuh, meluncurkan operasi penyisiran besar-besaran di kota untuk menggagalkan serangan teroris yang berbahaya dan terus menerus," paparnya.
Kota Al Raqqa di utara Suriah adalah benteng terakhir ISIS hingga 2017, ketika kelompok itu dikalahkan secara teritorial oleh SDF.
Terpisah, Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris mengatakan telah mendokumentasikan 16 serangan ISIS terhadap SDF sejak awal bulan, pada Hari Senin
"Serangan ini menyebabkan 11 orang, termasuk sembilan anggota SDF, tewas dan sembilan warga sipil dan pejuang terluka," kata badan itu. Tidak diketahui apakah penghitungan itu termasuk serangan ISIS Hari Senin.
BACA JUGA:
Diketahui, Amerika Serikat melatih SDF dan memberi mereka intelijen dalam perjuangan mereka melawan ISIS
Bulan lalu, SDF menghentikan sementara operasi anti-ISIS, sambil mengantisipasi serangan darat oleh Turki, menyusul pengumuman Presiden Recep Tayyip Erdogan bahwa pasukannya akan menargetkan militan Kurdi.