Bagikan:

JAKARTA - Serangan helikopter Amerika Serikat di Suriah utara pada Hari Senin menewaskan seorang pemimpin senior ISIS yang dituduh merencanakan serangan di Timur Tengah dan Eropa, kata Pentagon dalam sebuah pernyataan.

Pernyataan itu mengatakan, serangan tersebut menargetkan Abd-al-Hadi Mahmud al-Haji Ali dan dimulai setelah mengumpulkan intelijen bahwa ISIS berencana menculik pejabat di luar negeri.

"Meskipun terdegradasi, ISIS (Negara Islam) tetap dapat melakukan operasi di kawasan dengan keinginan untuk menyerang di luar Timur Tengah," kata Jenderal Michael Kurilla, yang mengepalai Komando Pusat AS (US CENTCOM) dalam pernyataannya, melansir Reuters 18 April.

Dikatakan dua orang bersenjata lainnya tewas dalam serangan itu dan tidak ada warga sipil yang terluka.

Diberitakan sebelumnya, CENTCOM menyebut serangan helikopter dini hari di utara negara itu menargetkan anggota senior ISIS yang “bertanggung jawab atas perencanaan serangan teror di Timur Tengah dan Eropa.

"Perencanaan ekstensif dilakukan dalam operasi ini untuk memastikan pelaksanaannya berhasil," jelas CENTCOM melansir The National News.

AS diketahui memiliki sekitar 900 tentara di Suriah dalam misi yang berfokus untuk melawan milisi yang didukung Iran dan mencegah kebangkitan ISIS, dalam kemitraan dengan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) pimpinan Kurdi.

Washington sendiri diketahui telah melakukan serangkaian serangan balasan terhadap ISIS dalam beberapa pekan terakhir. Ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan dengan Teheran, setelah serangan pesawat tak berawak menewaskan seorang kontraktor Amerika Serikat di pangkalan AS di Provinsi Hasakah bulan lalu.

Dua minggu lalu, pasukan Amerika Serikat juga menewaskan Khalid 'Aydd Ahmad al-Jabouri, pemimpin senior ISIS lainnya yang menurut CENTCOM bertanggung jawab atas perencanaan serangan di Eropa dan Turki.

Diketahui, ISIS pernah menguasai sepertiga Irak dan Suriah pada puncaknya pada tahun 2014. Meskipun dipukul mundur di kedua negara, militannya terus melancarkan serangan pemberontak.