JAKARTA - Unit anti-korupsi Kantor Jaksa Agung Peru menahan enam orang jenderal pada Hari Senin, di tengah penyelidikan atas tuduhan terhadap pemerintahan mantan Presiden Pedro Castillo yang dimakzulkan, secara ilegal mempromosikan perwira polisi dan militer.
Polisi juga menyita "dokumen dan perangkat" selama penggerebekan di rumah mantan Menteri Pertahanan Walter Ayala, kata unit anti-korupsi.
Castillo, yang ditangkap awal bulan ini setelah anggota parlemen memakzulkannya dari jabatan karena berusaha membubarkan Kongres secara ilegal, sedang diselidiki karena menjajakan pengaruh. Dia menghadapi enam tuduhan korupsi terpisah, kendati semua dibantahnya.
"Melalui intervensi ini, enam dari mereka yang diselidiki ditangkap. Prosesnya... termasuk 26 penggerebekan di seluruh negeri," kata kantor jaksa agung di Twitter, melansir Reuters 27 Desember.
Kantor jaksa agung mengatakan di Twitter, para jenderal yang ditahan sedang diselidiki karena "diduga telah membayar, untuk naik pangkat pada tahun 2021 dengan otorisasi mantan Presiden Pedro Castillo."
Sementara itu, mantan Menteri Pertahanan Ayala mengkritik penggeledahan rumahnya dan penangkapan para jenderal.
"Ini tidak perlu, karena mereka belum menemukan apa pun," kata Ayala kepada wartawan.
"Penyelidikan ini sudah lebih dari satu tahun ... ini adalah pertunjukan," tandasnya.
BACA JUGA:
Diketahui, mantan presiden sayap kiri Castillo dikenakan 48 bulan penahanan praperadilan, sementara dia sedang diselidiki atas tuduhan "pemberontakan."