Sekjen NATO Berharap Swedia dan Finlandia Segera Gabung Aliansi Meski Masih Belum Ada 'Restu' dari Turki
Sekjen NATO menunjukkan aplikasi Swedia dan Finlandia. (Sumber: NATO)

Bagikan:

JAKARTA - Sekretaris Jenderal NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) Jens Stoltenberg mengatakan, dia berharap keanggotaan aliansi militer Swedia dan Finlandia akan diselesaikan pada tahun depan.

Stoltenberg tidak memberikan tanggal yang diharapkan bagi kedua negara untuk bergabung dengan NATO, tetapi mengatakan kepada kantor berita Jerman DPA, dia "sangat yakin" itu akan segera terjadi.

Permohonan Swedia dan Finlandia selama berbulan-bulan telah tertunda akibat keberatan dari anggota NATO Turki.

Meskipun mereka berjanji pada bulan Juni untuk memenuhi tuntutan Turki tentang kontra-terorisme dan ekspor senjata, Ankara mengatakan janji itu belum terpenuhi.

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan pekan lalu, pemblokiran ekstradisi seorang pria yang diinginkan oleh Turki telah memperburuk suasana dalam pembicaraan dengan Swedia.

"Ada dokumennya, harus dilaksanakan. Kami bahkan belum mencapai setengah jalan. Kami di awal," ujarnya seperti melansir The National News 26 Desember.

Diketahui, Swedia dan Finlandia tidak dapat bergabung dengan NATO, sampai semua 30 sekutu saat ini meratifikasi permohonan mereka.

Hongaria adalah satu-satunya negara lain yang belum melakukannya, tetapi mengatakan tidak keberatan.

Ditanya apakah akan lebih baik jika NATO membuat keputusan mayoritas, Stoltenberg mengatakan tidak ada alasan untuk berspekulasi tentang perubahan perjanjian.

Dia mengatakan, sekutu memiliki perbedaan pendapat lain tentang demokrasi dan supremasi hukum, tetapi NATO adalah forum yang berguna untuk membahas keprihatinan.

Sementara itu, Swedia dan Finlandia sudah rutin menghadiri pertemuan NATO dan ikut serta dalam latihan bersama.

Keduanya mengatakan mereka ingin bergabung dengan aliansi tersebut secara bersamaan, setelah Turki mengisyaratkan dapat mengatakan 'ya' ke Finlandia sebelum Swedia.