Bagikan:

JAKARTA - Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan memberikan restunya pada Hari Jumat untuk ratifikasi Turki, terkait keanggotaan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang diajukan oleh Finlandia.

Berbicara di Ankara bersama rekannya dari Finlandia, Presiden Sauli Niinisto, Presiden Erdogan mengatakan, Helsinki mendapatkan restu dari Turki setelah mengambil langkah konkrit untuk menepati janjinya, dalam menindak tegas apa yang dianggap sebagai teroris oleh Ankara dan membuka kembali ekspor persenjataan.

Diketahui, parlemen dari semua anggota NATO yang saat ini berjumlah 30 negara, harus meratifikasi keanggotaan negara yang ingin bergabung. Finlandia kelak akan menjadi anggota terbaru NATO, setelah Makedonia Utara bergabung dengan pakta trans-Atlantik pada tahun 2020.

"Kami telah memutuskan untuk memulai proses ratifikasi aksesi Finlandia ke NATO di parlemen kami," kata Presiden Erdogan kepada wartawan setelah bertemu dengan Presiden Niinisto, menambahkan ia berharap parlemen akan mendukung tawaran tersebut sebelum pemilihan umum pada tanggal 14 Mei, melansir Reuters 17 Maret.

Sementara itu, Presiden Niinisto menyambut baik keputusan tersebut dan menyebutnya "sangat penting" bagi Finlandia, yang berbatasan langsung dengan Rusia. Ia menambahkan, negara tetangganya, Swedia, juga harus bergabung dengan aliansi ini.

Sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina, Swedia dan Finlandia mengajukan permohonan tahun lalu untuk bergabung dengan NATO, namun menghadapi keberatan yang tidak terduga dari Turki, yang bergabung pada tahun 1952.

Turki mengatakan bahwa Stockholm menyimpan anggota-anggota yang disebut Turki sebagai kelompok-kelompok teroris, terutama kelompok militan Kurdi PKK, sebuah tuduhan yang dibantah oleh Swedia.

Sebelumnya, Swedia, Finlandia dan Turki menyetujui sebuah kesepakatan tahun lalu yang bertujuan untuk mengatasi kekhawatiran Turki.

Ankara menangguhkan pembicaraan pada bulan Januari setelah seorang politisi sayap kanan membakar sebuah salinan kitab suci umat Islam, Al-Qur'an, di Stockholm, namun pembicaraan tingkat rendah dilanjutkan di Brussels minggu lalu.

Selain Hungaria, yang partai yang berkuasa telah mengatakan bahwa mereka mendukung kedua tawaran Nordik tersebut namun menunda langkahnya, Turki adalah satu-satunya anggota NATO yang belum memberikan lampu hijau kepada Finlandia dan Swedia.

Ankara akan melanjutkan diskusi dengan Stockholm mengenai isu-isu yang berhubungan dengan terorisme dan tawaran keanggotaan NATO akan bergantung langsung pada langkah-langkah yang diambil.

Parlemen Turki diperkirakan akan meratifikasi Finlandia sebelum ditutup pada pertengahan April, sebelum pemungutan suara parlemen dan presiden yang dijadwalkan pada tanggal 14 Mei.