Bagikan:

JAKARTA - Pasukan Rusia membombardir sejumlah kota di Ukraina pada Hari Natal, ketika Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dia terbuka untuk negosiasi, sikap yang Washington tolak karena serangan Rusia yang terus berlanjut.

Rusia pada Minggu melancarkan lebih dari 10 serangan roket ke Distrik Kupiansk di wilayah Kharkiv, menembaki lebih dari 25 kota di sepanjang garis depan Kupiansk-Lyman, dan di Zaporizhzhia menghantam hampir 20 kota, kata komando militer utama Ukraina.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada Hari Minggu, mereka telah membunuh sekitar 60 prajurit Ukraina pada hari sebelumnya di sepanjang garis kontak Kupiansk-Lyman dan menghancurkan banyak peralatan militer Ukraina, melansir Reuters 26 Desember.

Reuters tidak dapat memverifikasi laporan tersebut secara independen.

Invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari - yang disebut Moskow sebagai "operasi militer khusus" - telah memicu konflik Eropa terbesar sejak Perang Dunia Kedua dan konfrontasi antara Moskow dan Barat sejak Krisis Misil Kuba 1962.

Terlepas dari tawaran terbaru Presiden Putin untuk bernegosiasi, konflik 10 bulan ini belum menunjukkan tanda akan berakhir.

"Kami siap untuk bernegosiasi dengan semua orang yang terlibat tentang solusi yang dapat diterima, tetapi itu terserah mereka, kami bukan pihak yang menolak untuk bernegosiasi, merekalah yang menolak," kata Presiden Putin kepada televisi negara Rossiya 1 dalam wawancara yang disiarkan pada Minggu.

Sementara itu, seorang Penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, Presiden Putin perlu kembali ke kenyataan dan mengakui Rusia yang tidak menginginkan pembicaraan.

"Rusia sendirian menyerang Ukraina dan membunuh warganya," cuit Mykhailo Podolyak.

"Rusia tidak menginginkan negosiasi, tetapi berusaha menghindari tanggung jawab," sambungnya.

serangan rusia
Serangan Rusia di wilayah Kherson, Ukraina pada 24 Desember. (Wikimedia Commons/State Emergency Service of Ukraine)

Serangan Rusia terhadap pembangkit listrik telah menyebabkan jutaan orang tanpa listrik. Presiden Zelensky mengatakan Moskow akan berusaha membuat beberapa hari terakhir tahun 2022 gelap dan sulit.

"Rusia telah kehilangan segalanya tahun ini. Saya tahu kegelapan tidak akan menghalangi kita untuk memimpin penjajah ke kekalahan baru. Tapi kita harus siap untuk skenario apa pun," ujar Presiden Zelensky dalam pidato video malam hari di Hari Natal.

Diketahui, Ukraina secara tradisional tidak merayakan Natal pada 25 Desember, tetapi pada 7 Januari, sama seperti Rusia. Namun, tahun ini beberapa orang Ortodoks Ukraina memutuskan untuk merayakan liburan pada 25 Desember dan pejabat Ukraina, dimulai dengan Presiden Zelensky dan Perdana Menteri Ukraina, mengeluarkan ucapan selamat Natal pada Hari Minggu.

Kremlin mengatakan akan berjuang sampai semua tujuan teritorialnya tercapai, sementara Kyiv mengatakan tidak akan berhenti sampai setiap tentara Rusia dikeluarkan dari negara tersebut.

Ditanya apakah konflik geopolitik dengan Barat mendekati tingkat berbahaya, Putin pada hari Minggu mengatakan: "Menurut saya itu tidak terlalu berbahaya."

Adapun Kyiv dan Barat mengatakan Putin tidak memiliki pembenaran atas apa yang mereka sebut sebagai perang pendudukan gaya kekaisaran.