16 Hektare Lahan Relokasi Rumah Rusak Korban Gempa Cianjur Telah Disiapkan Pemerintah
Area terdampak gempa Cianjur di Sarampad, Cianjur, Jawa Barat, Minggu 27 November. (Antara-Novrian A)

Bagikan:

JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mempersiapkan 16 hektar lahan untuk relokasi warga rumah rusak berat akibat gempa Cianjur, Jawa Barat.

Kepala BNPB Suharyanto mengatakan, daerah relokasi telah disiapkan pemerintah daerah. Sedangkan pembangunan rumah warga yang rusak dari pemerintah pusat.

"Jadi 16 hektar telah disiapkan. Nanti Bupati dan tim yang akan menentukan siapa dan penduduk mana yang akan pindah ke sini," kata Suharyanto dalam keterangan tertulis, Kamis 1 Desember, disitat Antara.

Bagi warga yang rumahnya direlokasi, akan mendapatkan ganti rumah di tempat yang telah disediakan, rumah yang lama tidak diperbolehkan lagi dihuni masyarakat.

"Begitu yang direlokasi sudah punya rumah dan hak tanah baru, tanah warga yang lama akan dikelola pemerintah agar warga tidak kembali lagi ke sana," jelasnya.

Kemudian Suharyanto mengatakan rumah yang lama akan dijadikan daerah resapan air dan daerah hijau, sehingga tidak dihuni lagi oleh masyarakat. Sebab dikhawatirkan jika gempa terjadi lagi di situ, minimal korbannya tidak banyak.

Suharyanto bersama Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengunjungi beberapa titik lokasi terdampak gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Rabu 30 November.

Adapun salah satu titik yang ditinjau ialah wilayah Desa Sirnagalih Kecamatan Cilaku yang merupakan lokasi relokasi bagi warga terdampak.

Kepala BNPB dan rombongan selanjutnya meninjau pembangunan contoh rumah tahan gempa yang akan dibangun oleh pemerintah.

"Rumah Bapak, akan dijadikan contoh bagi warga, tipenya 36 rumah RISHA," ucap Suharyanto saat berdiskusi dengan warga Desa Ciwalen Kecamatan Warungkondang.

Suharyanto mengatakan bagi warga yang rumahnya rusak ringan dapat sambil memperbaiki rumahnya, dan jika membutuhkan tenda keluarga, secara bertahap pemerintah akan layani dan lengkapi.

Selanjutnya tim meninjau SMPN 1 Cugenang, melihat kondisi sekolah yang rusak berat sehingga tidak bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.

Titik peninjauan terakhir di pengungsian di Desa Sarampad yang berada di kaki Gunung Gede Pangrango. Karena akses ke lokasi agak sulit, rombongan memilih berjalan kaki ke pengungsian untuk berdiskusi dan memberikan paket sembako kepada warga.