Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyebut pemerintah mulai melakukan penyiapan lahan atau land clearing dan pembangunan ribuan rumah pengganti rumah warga yang rusak akibat gempa bumi Cianjur.

Basuki menyebut, relokasi pembangunan rumah berada di dua wilayah, yakni 200 rumah Kecamatan Cilaku dan 2.400 rumah di Mande, Kabupaten Cianjur.

"2,5 hektare di Cianjur (Cilaku) sekarang sudah jalan (pembangunannya) untuk sekitar 200 rumah. Lalu yang 30 hektare untuk sekitar 2.400 rumah sedang kita land clearing," kata Basuki di kawasan Jakarta Pusat, Minggu, 4 Desember.

Basuki menargetkan seluruh rumah yang dibangun ulang untuk dihuni warga terdampak gempa akan selesai dibangun pada Maret-April 2023, sebelum Hari Raya Idulfitri.

"Semua akan kita selesaikan sebelum Hari Raya. sehingga nanti hari raya pada bulan april, mereka sudah menempati rumah barunya. Termasuk gedung-gedung sekolah, masjid, gedung DPRD, dan puskesmas-puskesmas kita akan prioritaskan dan mulai rehabilitasi," urainya.

Berdasarkan pencatatan Kementerian PUPR, sebanyak 27 ribu rumah rusak berat akibat gempa, 11 ribu rumah rusak sedang, dan 22 ribu rumah rusak ringan.

Pemerintah menyalurkan dana stimulan sebesar Rp10 juta untuk rumah rusak ringan, Rp25 juta rumah rusak sedang, dan Rp50 juta rumah rusak berat.

"Yang rusak berat bisa dibangun sendiri di tanahnya atau harus relokasi karena merupakan daerah sesar, atau daerah yang direkomensasi badan geologi harus relokasi," tutur Basuki.

Lebih lanjut, Basuki menyebut saat ini sudah tidak ada daerah yang terisolir akibat gempa. Semua jalur konektivitas di Cianujur sudah bisa dilalui. Namun, masih ada satu jembatan rusak yang perlu diperbaiki.

"Di Cijedil hanya satu jembatan yang harus kita bangun. Karena yang di bawah sudah rusak dan mau kita bikin yang baru. Kalau yang konektivitas, semua sudah tidak ada yang terisolir, baik itu jalan kabupaten, jalan kecamatan, jalan desa, kita buka, terutama yang di Cugenang," imbuhnya.