Harga Telur Naik Jelang Akhir Tahun, Pemprov DKI: Permintaan Tinggi
Ilustrasi komoditas pangan di salah satu pasar tradisional di Indonesia. (Antara-Moch Asim)

Bagikan:

JAKARTA - Sejumlah komoditas pangan jelang akhir tahun seperti telur ayam mulai melonjak naik di berbagai daerah, tak terkecuali di DKI Jakarta.

Harga telur ayam di pasar-pasar Jakarta per hari ini mencapai Rp30.181 per kilogram atau kg berdasarkan pantauan laman infopangan.jakarta.go.id per Rabu 30 November.

Sementara, Badan Pangan Nasional telah menetapkan harga acuan penjualan/pembelian telur ayam sebesar Rp27.000 di tingkat konsumen.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (DKPKP) Suharini Eliawati mengaku kenaikan harga telur telah berlangsung pada bulan lalu. Eli menjelaskan, kenaikan harga telur disebabkan oleh banyaknya permintaan.

"Harga telur ayam pada bulan November terpantau mengalami kenaikan dibanding bulan Oktober 2022. Berdasarkan data tahun-tahun sebelumnya, saat menjelang Nataru ada tren peningkatan harga telur ayam disebabkan tingginya permintaan," kata Eli dalam keterangannya, Rabu, 30 November.

Meski demikian, Eli menjamin ketersediaan telur di Jakarta mencukupi sampai awal tahun 2023.

Lalu, untuk menekan kestabilan harga telur ayam, BUMD DKI bidang pangan akan menyelenggarakan pasar murah, berkolaborasi dengan pemerintah pusat. Kegiatan pasar ini digelar di tingkat kelurahan, kecamatan, hingga kota administratif.

"Selain itu, pendistribusian pangan subsidi untuk masyarakat tertentu juga masih berjalan," ujar Eli.

Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya untuk melakukan pengawasan pendistribusian pangan untuk mencegah penimbunan dan permainan harga, termasuk telur ayam yang kini harganya mulai naik.

"Adanya dukungan dari Polda Metro Jaya terkait kegiatan pengawasan penyediaan dan pendistribusian pangan serta penegakan hukum terkait pelangggaran yang terjadi. Sehingga, diharapkan masyarakat tidak khawatir dengan kenaikan harga pangan khususnya telur," tandasnya.