YOGYAKARTA – Sebagian orang mungkin penasaran dengan biodata Penny K. Lukito, mengingat ia adalah sosok yang paling disorot ketika kasus gagal ginjal akut pada anak mengemuka di Tanah Air.
Sebagaimana diketahui, melonjaknya kasus gagal ginjal akut pada anak di Indonesia beberapa waktu lalu diduga disebabkan oleh sediaan obat sirop yang tercemar etilen glikol dan dietilen glikol.
Setelah kasus ini mengemuka, nama Penny Kusumastuti disorot banyak pihak, sebab ia adalah Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, lembaga yang bertugas mengawasi peredaran obat-obatan dan makanan di Indonesia.
Biodata Penny K. Lukito
Penny K. Lukito dilahirkan di Jakarta pada 9 November 1963. Ia dilantik oleh Presiden Jokowi sebagai Kepala BPOM sejak 20 Juni 2016. Penny merupakan Kepala Badan POM pertama yang dilantik langsung oleh Presiden RI.
Sebelum diangkat menjadi Kepala BPOM, Penny merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) bagian Perencana Utama Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional / BAPPENAS Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia untuk Millenium Development Goals (MDGs) untuk periode 2013-2016.
Selain itu, Penny juga tercatat pernah menduduki beberapa jabatan, seperti:
- Kepala Bagian Penataan Ruang pada tahun 2000-2001 di Direktorat Penataan Ruang, Pertahanan, dan Lingkungan Hidup, Deputi Bidang Regional dan Otonomi Daerah BAPPENAS
- Kepala Sub Direktorat Lingkungan Hidup periode 2001-2002.
- Direktur Perkotaan dan Perdesaan pada tahun 2002-2005 padaDeputi Bidang Regional dan Otonomi Daerah BAPPENAS
- Inspektur Bidang Kinerja Kelembagaan pada 2005-2007 pada Inspektorat Utama BAPPENAS
- Direktur Lingkungan Hidup pada tahun 2007-2008 di Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup BAPPENAS
- Direktur Sistem dan Pelaporan Evaluasi Kinerja Pembangunan Deputi Evaluasi Kinerja Pembangunan, BAPPENAS pada tahun 2008-2011.
Setelah meraih gelar Insinyur Teknik Lingkungan dari Institut Teknologi Bandung, Penny melanjutkan studi di Massachusetts Institute of Techonology (MIT), Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat dan mendapatkan gelar Master in City Planing (MCP).
BACA JUGA:
Tidak sampai di situ, Penny juga berhasil mendapatkan gelar doktoral dengan Major bidang Teknik Lingkungan, dan Minor di Urban and Regional Planning dari University of Wisconsin-Madison.
Penny juga termasuk yang cukup produktif dalam hal menulis artikel. Beberapa artikel yang pernah ia tulis yakni Harapan Baru Untuk Reformasi Birokrasi (Tempo, 2012), Leadership Key to Indonesian Bureaucratic Reform (The Jakarta Post, 2012)
Selain itu, pada tahun 2013 Penny K. Lukito juga menghasilkan Policy Paper berjudul Kebijakan Subsidi Untuk Pelayanan Air Minum yang Berkeadilan bagi Masyarakat Miskin Perkotaan serta menulis buku dengan judul Membumikan Transparansi dan Akuntabilitas Kinerja Sektor Publik: Tantangan Berdemokrasi ke Depan yang diterbitkan oleh PT Gramedia pada tahun 2013, dikutip VOI dari laman resmi BPOM RI, Kamis, 24 November 2022.
Beberapa penghargaan yang pernah diterima Penny Lukito selama mengabdi sebagai ASN antara lain:
- SATYA LENCANA WIRAKARYA berdasarkan Kepres No. 043/TK/2006 tahun 2006
- SATYA LENCANA KARYA XX TAHUN dari Presiden RI pada tahun 2011 setelah mengabdi 20 tahun sebagai perencana BAPPENAS
- SATYA LENCANA KARYA XXX TAHUN dari Presiden RI pada tahun 2020 setelah mengabdi 30 tahun sebagai Pegawai Negeri Sipil (26 tahun di BAPPENAS dan 5 tahun sebagai Kepala BPOM).
Demikian informasi seputar Biografi Penny K. Lukito. Simak terus VOI.id untuk mendapatkan berita terkini lainnya.