Bagikan:

JAKARTA - Penjabat (Pj) Guberur DKI Jakarta Heru Budi Hartono membandingkan penggunaan jalur sepeda di Jakarta dengan negara-negara Eropa. Hal ini diungkapkan dalam pertemuan bersama mitra organisasi internasional.

Berdasarkan pengalamannya menetap di Eropa selama beberapa tahun, Heru memandang jalur sepeda cukup dibutuhkan oleh masyarakat sebagai sarana transportasi mereka yang banyak menggunakan sepeda.

"Saya agak singgung sedikit soal jalur sepeda. Di Negara Eropa itu sangat baik dan dibutuhkan," kata Heru di area Hutan Kota by Plataran, Jakarta Pusat, Jumat, 18 November.

Tapi, lanjut Heru, pembangunan jalur sepeda yang membentang pada beberapa negara di Eropa ini tidak bisa diimplementasikan di Jakarta yang memiliki cuaca panas.

"Tapi semua kebutuhan kehidupan di sana tidak bisa impelemntasikan di sini, cuaca panas, jaraknya jauh. Misalnya dari Bekasi, (dari) Bogor, tidak bisa juga naik sepeda," ujar Heru.

Sampai pada tahun 2021, jalur sepeda yang telah terbangun sepanjang 103 kilometer. Sepanjang tahun 2022, Pemprov DKI menargetkan pembangunan jalur sepeda hingga 196 kilometer. Saat ini, progres pembangunan jalur sepeda dari yang ditargetkan sudah mencapai 70 persen.

Kemudian, pada akhir Desember 2022, Pemprov DKI menargetkan jalur sepeda di Jakarta sudah terbangun sepanjang 300 kilometer.

Dalam rancangan APBD DKI tahun anggaran 2023, Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengajukan anggaran sebesar Rp7,5 miliar untuk jalur sepeda. Namun, anggaran itu tidak akan digunakan untuk penambahan pembangunan jalur sepeda.

Rinciannya, Dishub DKI mengakukan anggaran Rp2 miliar untuk melakukan evaluasi atau kajian mengenai jalur sepeda yang telah dibangun. Dishub DKI juga mengajukan anggaran RpRp500 juta untuk sosialisasi jalur sepeda di tiap kota administratif, serta Rp5 miliar untuk optimalisasi jalur sepeda yang sudah ada.