Bagikan:

JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono bicara soal perkembangan kota Jakarta selepas perpindahan Ibu Kota ke Nusantara, Kalimantan Timur. Menurut Heru, Jakarta harus bisa tetap berkembang mesti tak lagi menyandang status Ibu Kota.

Hal ini ia sampaikan dalam pertemuan dengan para mitra organisasi internasional di area Hutan Kota by Plataran, Jakarta Pusat.

"Kita, pasca-2024, jika Bapak Presiden sudah mulai bertugas di sana, Jakarta juga harus bisa berjuang tanpa embel-embel sebagai Ibu Kota," kata Heru, Jumat, 18 November.

Perpindahan Ibu Kota pada 2024 nanti, menurut Heru, menjadi tantangan besar bagi Jakarta dalam sektor meraup pendapatan daerah. Ditambah, Jakarta nantinya diorientasikan sebagai pusat kota bisnis.

Karenanya, Heru meminta para organisasi mancanegara ini untuk membantu memberi masukan mengenai orientasi kebijakan pemerintah untuk menata Jakarta sebagai kota dengan pertumbuhan bisnisnya.

"Jakarta harus hidup, Jakarta harus hidup dengan pendapatan dan lain-lain. Di sisi lain, Indonesia harus membangun konsentrasi di IKN. Nah itu kan perlu masukan-masukan bapak-bapak," ungkap Heru.

Selain soal IKN, Heru juga membicarakan soal tantangan perubahan iklim, target penurunan emisi gas buang hingga 50 persen pada tahun 2030, hingga implementasi transportasi massal berbasis elektrik.

Adapun sejumlah organisasi internasional yang hadir di antaranya perwakilan dari UNESCO, Representative to Indonesia for WHO, Indonesia Resident Representative for UNDP, World Bank Country Director for Indonesia, Country Manager for IFC, Southeast Asia Director for ITDP, hingga Country Director for World Resources Institute (WRI) Indonesia.