Peringatkan Arab Saudi, Menteri Intelijen Iran Sebut Kesabaran Bisa Habis
Ilustrasi bendera Iran. (Wikimedia Commons/Tijl Vercaemer)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri intelijen Iran mengatakan kepada 'saingan' regionalnya Arab Saudi pada Hari Rabu, tidak ada jaminan Teheran tidak akan kehabisan kesabaran strategisnya, menurut kantor berita semi-resmi Fars.

"Hingga saat ini, Iran telah mengadopsi kesabaran strategis dengan rasionalitas yang tegas, tetapi tidak dapat menjamin bahwa itu tidak akan habis jika permusuhan berlanjut," kata Fars mengutip Esmail Khatib, melansir Reuters 10 November.

"Jika Iran memutuskan untuk membalas dan menghukum, istana kaca akan runtuh dan negara-negara ini tidak akan mengalami stabilitas lagi," sambungnya.

Iran menuduh musuh asing mengobarkan kerusuhan yang berkecamuk, sejak kematian wanita Kurdi Iran Mahsa Amini dalam tahanan polisi pada September, setelah penangkapannya karena diduga melanggar aturan berpakaian yang dikenakan pada wanita.

Protes oleh warga Iran dari semua lapisan masyarakat, telah menjamur menjadi salah satu tantangan terbesar bagi para pemimpin ulama Iran sejak Revolusi Islam 1979.

Bulan lalu, kepala Pengawal Revolusi Iran (IRGC) Hossein Salami memperingatkan Arab Saudi untuk mengendalikan medianya.

"Saya memperingatkan keluarga penguasa Saudi. Perhatikan perilaku Anda dan kendalikan media ini. Jika tidak, Anda akan membayar harganya," ujarnya, menurut media pemerintah Iran.

"Ini adalah peringatan terakhir kami, karena Anda mencampuri urusan negara kami melalui media ini. Kami katakan, hati-hati," tegas Salami.

Pekan lalu Iran membantah bahwa itu merupakan ancaman bagi Arab Saudi, setelah Wall Street Journal melaporkan Riyadh telah berbagi intelijen dengan Amerika Serikat, untuk memperingatkan serangan dari Iran terhadap sasaran di kerajaan itu.