Bagikan:

JAKARTA - China selalu memberikan prioritas pada hubungannya dengan Arab Saudi dalam diplomasinya di Timur Tengah, menurut menteri luar negeri negara itu.

"China bersedia menjadi teman dan mitra jangka panjang, dapat diandalkan dan stabil bagi Arab Saudi," kata Menteri Luar Negeri China Wang Yi saat berbicara di telepon dengan Menti Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud melalui telepon, mengutip Yenisafak 18 Oktober.

"Dalam menghadapi situasi internasional yang bergejolak, China dan Arab Saudi perlu menjaga komunikasi strategis yang erat, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kemitraan strategis komprehensif China-Arab Saudi," sebut Menlu Wang Yi.

Dia mengatakan hubungan antara kedua negara telah berkembang dengan mantap, dengan Beijing ingin "mendorong hubungan bilateral ke tingkat yang lebih tinggi dan lebih dalam," bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri China.

"China menghargai sikap tegas Arab Saudi dengan China dalam masalah-masalah yang menyangkut kepentingan inti China," ucap Menlu Wang.

"China akan, seperti biasa, dengan tegas mendukung Arab Saudi dalam menjaga kedaulatan, keamanan, dan stabilitas nasionalnya, dan dengan tegas menentang campur tangan apa pun dalam urusan internal Arab Saudi," tegasnya.

Menjanjikan untuk 'berpartisipasi aktif' dalam proyek-proyek pembangunan utama negara Timur Tengah, dia mengatakan Beijing siap bekerja dengan Riyadh 'untuk lebih mensinergikan Inisiatif Sabuk dan Jalan dengan Visi Arab Saudi 2030'.

Mengenai masalah nuklir Iran, Menlu Wang Yi menyampaikan China selalu 'menjunjung tinggi posisi yang objektif dan adil, berkomitmen untuk menegakkan rezim non-proliferasi nuklir internasional, sekaligus menjaga keamanan dan stabilitas di Timur Tengah dan kawasan Teluk, tanpa pertimbangan kepentingan egois atau geopolitik.

"China memahami dan mendukung keprihatinan sah Arab Saudi dalam menjaga keamanan nasionalnya," tukasnya, seraya menambahkan bahwa Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA) adalah pencapaian penting multilateralisme. "China akan terus memainkan peran konstruktif dalam mempromosikan negosiasi untuk melanjutkan implementasi JCPOA," tambahnya.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan Al Saud mengatakan, negaranya menganggap China sebagai mitra strategis yang benar-benar kredibel.

"Arab Saudi juga dengan tegas menentang campur tangan dalam urusan internal China, yang merupakan prinsip yang selalu dijunjung tinggi oleh Arab Saudi," ucapnya kepada Wang.

Ditambahkan olehnya, Riyadh menekankan pentingnya peran unik China dalam masalah nuklir Iran, memainkan peran penting dalam mempromosikan dimulainya kembali JCPOA dan penyelesaian komprehensif dan langgeng dari masalah nuklir Iran.