Novavak Sebut Vaksin Omicron Tunjukkan Respons Kekebalan yang Kuat untuk <i>Booster</i> Kedua
Ilustrasi vaksinasi COVID-19. (Wikimedia Commons/Vocería de Gobierno)

Bagikan:

JAKARTA - Produsen vaksin Novavax Inc., mengatakan pada Hari Selasa, vaksin COVID-19 yang diperlengkapi kembali terhadap varian Omicron BA.1, menunjukkan respons imun yang kuat sebagai dosis keempat dan memenuhi tujuan utama perubahan strain dalam studi tahap akhir.

Data menunjukkan suntikan, NVX-CoV2515, menghasilkan 1,6 kali jumlah antibodi penetralisir pada orang yang sebelumnya tidak terpapar COVID-19, dibandingkan dengan vaksin virus corona asli Novavax, dilansir dari Reuters 9 November.

Uji coba tersebut mencakup apa yang disebut vaksin bivalen Novavax, suntikan yang disesuaikan dengan varan BA.1 dan vaksin prototipenya.

Novavax mengatakan, hasil dari penelitian menunjukkan vaksin yang disesuaikan dengan Omicron dapat diubah untuk menargetkan vaksin varian baru jika perlu.

Lebih jauh diterangkan, vaksin bivalen, yang ditujukan untuk memerangi versi BA.1 dari Omicron dan jenis virus asli yang pertama kali terdeteksi di China, tidak menunjukkan manfaat apa pun atas suntikan yang disesuaikan dengan BA.1 atau vaksin prototipenya.

Sementara itu, vaksin prototipe menghasilkan respons imun yang luas terhadap jenis virus asli serta varian BA.1 dan BA.5 Omicron, data menunjukkan, tetapi perusahaan tidak mengungkapkan rincian tentang tingkat antibodi yang diproduksi dalam penelitian ini.

Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) pada Bulan Juni merekomendasikan pembuat vaksin COVID mengubah 'desain' vaksin booster mereka, untuk memasukkan komponen yang disesuaikan untuk memerangi subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.

Vaksin COVID Novavax belum menerima persetujuan di Amerika Serikat sebagai dosis penguat kedua. Tetapi, FDA mengizinkan penggunaan suntikannya sebagai booster pertama pada orang dewasa pada pertengahan Oktober.

Novavax, seperti Moderna Inc., dan Pfizer Inc., juga mengembangkan vaksin kombinasi yang menargetkan COVID-19 dan influenza.