JAKARTA - Inggris menghadapi 'gelombang pasang' varian Omicron dari virus corona, dengan dua dosis vaksin COVID-19 tidak akan cukup untuk menahannya, sebut PM Inggris Boris Johson memperingatkan Hari Minggu, saat Ia mempercepat program peluncuran dosis penguat atau booster.
Berbicara beberapa jam setelah ilmuwan pemerintah menaikkan level waspada COVID-19 ke level 4 dari skala 5, PM Johnson mengatakan program booster harus berjalan lebih cepat, karena para ilmuwan belum tahu apakah varian Omicron lebih ringan daripada varian lainnya.
Untuk diketahui, Level 5 dalam level waspada COVID, level waspada maksimum, berarti layanan kesehatan berisiko kewalahan.
Inggris menaikkan tingkat waspada COVID pada Hari Minggu sebagai tanggapan terhadap penyebaran cepat varian virus Omicron, ketika otoritas medis memperingatkan bahwa rawat inap kemungkinan akan meningkat tajam selama beberapa minggu mendatang.
"Gelombang pasang Omicron akan datang," ujar PM Johnson dalam pernyataan yang disiarkan televisi pada Minggu malam, mengutip Reuters 13 Desember.
"Dan saya khawatir sekarang jelas bahwa dua dosis vaksin tidak cukup untuk memberikan tingkat perlindungan yang kita semua butuhkan," sambung PM Jonson.
Lebih jauh diterangkannya, dengan varian Omicron diketahui lebih menular daripada varian lain, Layanan Kesehatan Nasional (NHS) akan berjuang untuk mengatasi rawat inap jika varian itu merobek populasi yang tidak ditingkatkan.
"Setiap orang yang memenuhi syarat berusia 18 tahun ke atas di Inggris akan memiliki kesempatan untuk mendapatkan booster mereka sebelum Tahun Baru," ungkap PM Johnson.
Data yang dirilis pada Hari Jumat pekan lalu menunjukkan, kemanjuran vaksin terhadap infeksi gejala berkurang secara substansial terhadap varian Omicron hanya dengan dua dosis, tetapi dosis ketiga meningkatkan perlindungan hingga lebih dari 70 persen.
Untuk mencapai target peluncuran yang dipercepat, tim perencanaan militer akan didatangkan dan lokasi vaksin baru dibuka.
Sebelumnya, PM Johnson telah menanggapi munculnya Omicron dengan memperkenalkan "Rencana B" di Inggris, memerintahkan orang untuk bekerja dari rumah, memakai masker di tempat umum dan menggunakan izin masuk vaksin untuk memperlambat laju infeksi.
Terpisah, kepala petugas medis Inggris, Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara merekomendasikan peningkatan waspada level 4 dari level 3 pada skala 5 poin, yang berarti mereka menilai penularan virus tinggi.
"Bukti awal menunjukkan, varian Omicron menyebar jauh lebih cepat daripada Delta dan perlindungan vaksin terhadap penyakit simtomatik dari Omicron berkurang," sebut petugas medis dalam sebuah pernyataan bersama.
"Data tentang tingkat keparahan akan menjadi lebih jelas selama beberapa minggu mendatang tetapi rawat inap dari Omicron sudah terjadi dan ini kemungkinan akan meningkat dengan cepat," sebut pernyataan itu.
"Kedua vaksin penguat, Pfizer dan Moderna, meningkatkan respons kekebalan secara substansial dan menunjukkan efektivitas yang baik meskipun dengan beberapa pengurangan dibandingkan dengan Delta," sebut pihak otoritas.
BACA JUGA:
Namun, banyak anggota parlemen Partai Konservatif yang mengusungnya, memberikan suara menentang langkah-langkah ini di parlemen pada Hari Selasa, dengan Presiden Johnson mengatakan tidak ada rencana untuk pembatasan lebih lanjut ketika kasus-kasus melonjak.
Rata-rata tujuh hari kasus COVID menurut tanggal yang dilaporkan telah meningkat dalam beberapa hari terakhir di atas 50.000, tertinggi sejak puncak Januari selama gelombang terakhir pandemi.
Dengan 146.439 kematian yang tercatat dalam 28 hari setelah tes COVID-19 positif pada Hari Minggu, Inggris memiliki angka kematian tertinggi di Eropa akibat virus tersebut.