JAKARTA - Rusia menuduh Ukraina pada hari Kamis memindahkan artileri berat ke garis depan pertempuran dengan separatis pro-Rusia, gagal terlibat dalam proses perdamaian, dalam eskalasi baru retorika permusuhan terhadap Kyiv.
Pernyataan juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova tidak memberikan tanda Moskow bersedia untuk meredam kritik pedasnya terhadap Ukraina, meskipun ada pembicaraan dua jam minggu ini antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan mitranya dari Amerika Serikat Joe Biden.
"Negosiasi penyelesaian damai praktis menemui jalan buntu," kata Zakharova kepada wartawan, merujuk pada konflik tujuh tahun antara pasukan Ukraina dan separatis di wilayah Donbass timur, dikutip dari Reuters 10 Desember.
Mengutip Zakharova, feed Twitter kementerian mengatakan, "Dengan dukungan negara-negara NATO yang memompa negara itu dengan senjata, Kiev membangun kontingennya di jalur kontak di Donbass."
Dia mengatakan Ukraina, hanya 'meniru' proses pemenuhan kewajibannya berdasarkan perjanjian Minsk 2014 dan 2015 yang dirancang untuk mengakhiri konflik.
Tidak ada tanggapan segera dari pihak Ukraina. Kyiv telah membantah tuduhan Rusia pihaknya berencana untuk merebut kembali wilayah dengan paksa dan Presiden Volodymyr Zelenskiy mengatakan minggu ini, dia berharap untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata baru.
Sementara, panggilan telepon AS-Rusia hHri Selasa didominasi oleh ketegangan atas Ukraina, dengan Presiden Biden menyuarakan keprihatinan tentang pembangunan militer Rusia di dekat perbatasan. Memberi tahu Presiden Putin Moskow akan menghadapi konsekuensi ekonomi yang serius jika menyerbu.
Adapun Presiden Putin mengatakan pembicaraan tentang invasi adalah "provokatif" dan menuduh Ukraina dan NATO mengipasi ketegangan.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Kepala Angkatan Bersenjata Rusia, Valery Gerasimov, seperti dikutip oleh kantor berita Rusia mengatakan kepada atase militer asing, situasi di Ukraina timur meningkat dan Kyiv yang harus disalahkan.
"Pengiriman helikopter, kendaraan udara tak berawak dan pesawat terbang ke Ukraina mendorong pihak berwenang Ukraina untuk mengambil langkah-langkah tajam dan berbahaya," kritiknya.
"Setiap provokasi pihak berwenang Ukraina melalui penyelesaian paksa masalah Donbass akan ditekan," tegas Gerasimov.