Bagikan:

JAKARTA - Skuter elektronik sangat populer di Turki, karena penjualan dan jumlah perusahaan yang menyewanya melonjak dalam beberapa tahun terakhir.

Namun, mereka memiliki beberapa kekurangan, seperti waktu pengisian yang lama dan kemungkinan polusi dari pembuangan baterai bekas yang tidak terkendali. Empat insinyur Turki berharap skuter baru, yang bekerja dengan tenaga hidrogen, dapat mengatasi masalah ini.

Dinamakan Hebunk, skuter hidrogen ini dirancang oleh pengusaha yang bekerja di taman teknologi di Istanbul Technical University, menawarkan waktu pengisian cepat, hanya lima menit, dan dapat menempuh jarak 60 kilometer (37,28 mil) dengan sekali pengisian daya, yang kira-kira berharga sekitar 9 sen.

Skuter, yang tidak terlalu berbeda dari e-skuter dalam penampilan, dikembangkan dalam satu tahun oleh pengusaha Teknologi Sel Bahan Bakar HydroBorPEM, yang sekarang berbasis di taman teknologi di Universitas Teknik Yıldz Istanbul.

Erhan Demircioğlu, salah satu pendiri perusahaan, mendemonstrasikan kendaraan tersebut, mengatakan mereka sedang mencari investor untuk produksi massal. Dia berharap kendaraan mereka akan berkontribusi pada pertumbuhan pasar mikromobilitas.

"Saya adalah pengguna e-skuter tetapi menghadapi beberapa masalah. Pengisiannya memakan waktu lama dan jangkauannya terbatas. Saya kesulitan mendaki jalan yang curam," katanya kepada Anadolu Agency (AA), seperti melansir Daily Sabah 23 Oktober.

"Anda harus menunggu selama lima hingga delapan jam untuk mengisi penuh. Anda harus membawanya sendiri di jalan yang curam," tandasnya.

Masalah mendorong dia dan teman-temannya untuk menemukan solusi, dan bersama-sama mereka datang dengan ide untuk menggunakan hidrogen sebagai bahan bakar, sesuatu yang sudah diterapkan pada kendaraan lain, seperti sepeda motor.

"Hebunk dilengkapi dengan kartrid hidrogen untuk menyimpan bahan bakarnya. Hanya butuh lima menit untuk mengisinya. Saat mendaki di jalan yang curam, itu adalah perjalanan yang mulus," terangnya.

Skuter ini dilengkapi dengan "sensor kemiringan" yang memungkinkannya naik secara otomatis saat mendaki.

Demircioğlu dan teman-temannya telah mengerjakan teknologi hidrogen selama lebih dari satu dekade, mulai dari sel bahan bakar hingga penyimpanannya, stasiun pengisian daya dan lainnya.

Setelah proses penelitian dan pengembangan yang intensif, mereka berhasil memperoleh paten domestik dan internasional untuk kendaraan mereka yang lulus semua tes keamanan.

"Ini adalah skutik bertenaga hidrogen pertama di dunia yang tampilannya tidak jauh berbeda dengan skutik listrik," sebutnya.

Dia mengatakan mereka menghubungi investor sebelum memproduksi skuter, tetapi sebagian besar melihatnya sebagai "kendaraan masa depan yang tidak dapat dilakukan saat ini."

Keuntungan lain dari teknologi hidrogen adalah baterainya yang tahan lama, yang sel bahan bakarnya memiliki masa pakai 14 tahun. Baterai lithium-ion memiliki masa pakai hanya lima tahun.

"Dengan satu kartrid hidrogen, Anda dapat menghasilkan energi yang setara dengan 10 baterai lithium-ion. Dalam hal berat, ukuran dan biaya, hidrogen lebih baik dalam baterai daripada listrik. Ini juga ramah lingkungan. Kendaraan listrik dipandang ramah lingkungan tetapi listriknya diperoleh dari pembangkit yang menggunakan bahan bakar fosil. Dengan kata lain, mereka tidak dapat membantu mencapai tujuan emisi nol bersih. Tapi di hidrogen, Anda bisa mengisi baterai Anda dengan menggunakan air dan panas saja," papar Demircioğlu.