Bagikan:

JAKARTA - Venucia, perusahaan patungan antara Dongfeng dan Nissan, telah merilis varian mobil bertenaga hidrogen yang merupakan turunan dari model V-Online sebelumnya yang menggunakan mesin pembakaran internal dan masuk segmen Sport Utility Vehicle (SUV).

Mobil ramah lingkungan ini belum secara resmi dijual dan akan terlebih dahulu digunakan sebagai demonstrasi komersial kendaraan hidrogen di salah satu distrik utama di Guangzhou. Namun, kemungkinan tidak tertutup bagi penjualan kepada individu secara bertahap.

5

Dilansir dari laman Carnewschina, Senin, 6 November, mobil hidrogen ini dilengkapi dengan sel bahan bakar 60 kW dan menggunakan baterai LFP yang diproduksi oleh BYD.

Salah satu hal menarik dari mobil ini adalah jarak tempuh yang dapat dicapai setelah satu pengisian penuh hidrogen, yaitu mencapai 500 km, dengan klaim bahwa satu kilogram hidrogen mampu mencapai jarak sekitar 120 km.

Venucia bukanlah satu-satunya produsen kendaraan hidrogen dari Dongfeng. Pada tahun 2020, perusahaan ini juga merilis Qingzhou E-H2, yang merupakan varian dari model Aeolus AX7. Sama seperti V-Online, Qingzhou juga ditujukan untuk digunakan secara komersial dan menjadi bagian dari demonstrasi komersial kendaraan hidrogen.

Selain Dongfeng, beberapa produsen mobil China lainnya juga telah meluncurkan kendaraan bertenaga hidrogen. Sebagai contoh, GAC Aion merilis versi sel bahan bakar Aion LX, sementara SAIC Maxus menawarkan MPV Euniq 7 dengan powertrain sel bahan bakar.

Pasar kendaraan hidrogen di China sendiri menunjukkan pertumbuhan yang cukup signifikan, dengan data menunjukkan peningkatan produksi dan penjualan sebesar masing-masing 25,2 persen dan 37,3 persen dari tahun ke tahun, dengan total penjualan sekitar 3.000 unit. Pada bulan September, sekitar 100 unit kendaraan terjual, semuanya merupakan kendaraan niaga.