JAKARTA - Perusahaan otomotif multinasional, Stellantis, mengonfirmasi bakal memulai produksi versi terbaru dari Jeep Compass untuk tahun depan.
Melansir dari Reuters, Selasa, 8 Oktober, SUV berukuran medium ini akan memasuki lini produksi di Melfi, Italia. Model tersebut akan mengusung basis platform STLA Medium yang dikembangkan oleh Stellantis yang diklaim memiliki fleksibilitas untuk berbagai konfigurasi.
Menurut perusahaan induk ini, Compass terbaru akan dihadirkan dalam versi mesin bensin. Kemudian, seiring berjalannya waktu bakal meluncur dalam versi kendaraan listrik (EV) dan hybrid.
Platform STLA Medium telah digunakan dalam beberapa model di bawah naungan Stellantis, terdiri dari Peugeot 3008 dan 5008, Opel Grandland, serta akan hadir pada Citroen C5 Aircross dan DS 7 generasi terbaru.
Dimulainya produksi model baru ini diharapkan dapat membantu Stellantis, setidaknya sebagian, menghidupkan kembali penurunan produksinya di negeri pizza, yang dalam beberapa bulan terakhir telah terpengaruh oleh lemahnya permintaan pasar dan konfigurasi ulang pabrik untuk peluncuran mobil terbarunya.
BACA JUGA:
Dilaporkan output pabrik Stellantis di Italia turun lebih dari 30 persen dalam sembilan bulan pertama tahun ini. Sementara, pabrik di Melfi alami penurunan 62 persen.
Produksi setahun penuh di negara ini sekarang terlihat di bawah 500,000 kendaraan pada tahun 2024, dibandingkan 751,000 pada tahun lalu.
Compass terbaru akan dibekali dengan powertrain mild-hybrid dengan mesin 1,2 liter bensin bertenaga 134 dk dipasangkan dengan motor listrik ganda 28 dk yang dioptimalkan bersama transmisi enam percepatan dual-clutch.
Untuk versi listriknya, Jeep akan luncurkan berbagai varian tergantung dari tenaga dan ukuran baterainya. Diperkirakan akan menggunakan teknologi dari Peugeot dengan motor listrik bertenaga 316 dk serta baterai 96 kWh yang sanggup berikan jarak tempuh 700 km.
SUV tersebut akan mulai dijual untuk pasar Eropa mulai 2025 dan akan tersedia secara global pada 2026 mendatang.