Turki Pamerkan Drone 'Kamikaze' Baru: Bawa Peledak Seberat 3,1 Kilogram, Dilengkapi Perangkat <i>Anti-jamming</i>
Drone kamikaze Deli. (Twitter/@Defence_IDA)

Bagikan:

JAKARTA - Turki kembali unjuk kekuatan di bidang pengembangan dan produksi kendaraan udara tak berawak (UAV) alias drone, dengan memperkenalkan drone kamikaze terbaru yang dikembangkan di dalam negeri

Diberi nama Deli, drone ini merupakan hasil kerja Titra Teknoloji, dipamerkan untuk pertama kalinya di pameran pertahanan dan penerbangan SAHA Expo mulai Selasa lalu di Istanbul.

Manajer umum Titra Teknoloji Davut Yılmaz mengatakan kepada Anadolu Agency (AA), Proyek Deli dimulai sekitar dua tahun lalu.

Diterangkan olehnya, mereka mulai mengembangkan UAV kamikaze sayap tetap yang dapat diluncurkan secara manual atau dari ketapel, yang seefektif mungkin dari segi biaya, menambahkan proses pengujian mendekati akhir, mengharapkan produk mencapai tingkat di mana bisa segera masuk dalam daftar inventaris akhir tahun ini.

Dengan kemampuan operasionalnya yang otonom dan manual, Deli dapat dengan mudah diangkut dengan struktur modularnya dan siap digunakan dalam waktu kurang dari 15 menit. Keamanannya telah ditingkatkan dengan perangkat anti-jamming, mampu mencapai kecepatan jelajah 80 kilometer per jam (50 mph) dan kecepatan maksimum 180 kilometer per jam.

Deli bersiap memasuki medan pertempuran dengan ketinggian maksimum 3.500 meter (11483 kaki) dan ketinggian operasional 150-500 meter. Tak lupa, drone ini dilengkapi dengan hulu ledak sekitar 3,1 kilogram (6,8 pon).

Hulu ledak yang akan digunakan pada UAV kamikaze dikembangkan oleh Institut Penelitian dan Pengembangan Industri Pertahanan (SAGE) dari Dewan Penelitian Ilmiah dan Teknologi Turki (TÜBİTAK).

Diterangkan oleh Yılmaz, produk mereka memiliki tiga keunggulan dasar dibandingkan dengan produk serupa di pasaran.

"Pertama, hemat biaya. Drone kamikaze jenis ini lebih disukai yang murah karena tidak akan dipakai dua kali," ujarnya, melansir Daily Sabah 25 Oktober.

Keuntungan kedua adalah hulu ledak drone, menurut Yılmaz, sedangkan keuntungan ketiga adalah kemampuan otonominya.

"Berkat algoritma yang kami kembangkan sendiri dengan fitur otonominya, kami pikir Deli akan membuat perbedaan besar," tandasnya.