40 Hari Wafatnya Mahsa Amini, Polisi Antihuru-hara Dikerahkan ke Kota-kota Iran untuk Antisipasi Pendemo
Protes kematian Mahsa Amini di Iran. (Wikimedia Commons/Darafsh)

Bagikan:

JAKARTA - Polisi antihuru-hara Iran dikerahkan dalam jumlah besar di kota asal Mahsa Amini, Saqez, Rabu, kata saksi mata, setelah para aktivis menyerukan protes di seluruh negeri untuk menandai 40 hari kematiannya dalam tahanan polisi moral, akibat berpakaian tidak sesuai aturan.

Sementara, kondisi serupa juga terjadi di ibukota Teheran, Kota Tabriz dan Rasht di utara, di mana pasukan keamanan hadir di jalan-jalan kota, menurut saksi mata.

Protes yang dipicu oleh kematian wanita berusia 22 tahun itu, telah menjadi salah satu tantangan paling berani bagi kepemimpinan ulama Iran sejak revolusi 1979.

Sejumlah besar warga Iran turun ke jalan, dengan beberapa menyerukan kejatuhan pemerintahan dan meneriakkan "Matilah (Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali) Khamenei".

Seorang saksi di Saqez mengatakan, kuburan tempat Amini dimakamkan dipenuhi dengan anggota milisi relawan Basij dan polisi.

"Mereka mencoba menghentikan kami memasuki kuburan, tetapi saya berhasil masuk. Saya belum melihat orang tua Mahsa," kata saksi, melansir Reuters 26 Oktober.

Saksi lain mengatakan warga sedang menuju ke tempat kejadian.

"Orang-orang telah menentang peringatan oleh pasukan keamanan dan pergi ke kuburan, tetapi ada puluhan polisi anti huru hara dan anggota Basij (milisi sukarelawan)," ujar saksi tersebut.

Video yang beredar di media sosial menunjukkan orang-orang di pemakaman Saqez meneriakkan "Matilah Khamenei". Yang lain menunjukkan pasukan keamanan memblokir jalan menuju kota. Reuters tidak dapat memverifikasi keaslian video tersebut.

Sebelumnya, khawatir peringatan 40 hari kematian Amini akan memicu protes kekerasan lebih lanjut, polisi keamanan telah memperingatkan keluarganya untuk tidak mengadakan prosesi peringatan, sebut kelompok hak asasi manusia.

Sementara itu, kelompok hak asasi mengatakan sedikitnya 250 pengunjuk rasa telah tewas, termasuk gadis remaja dan ribuan telah ditangkap, selama unjuk rasa berlangsung.

Adapun otoritas Iran belum mengumumkan jumlah korban tewas, tetapi media pemerintah mengatakan sekitar 30 anggota pasukan keamanan telah tewas.