Raja Charles III Jual 14 Kuda Pacu Peninggalan Ratu Elizabeth II, Ada yang Dilatih Pelatih Pencetak Juara
Mendiang Ratu Elizabeth II bersama kuda. (Instagram/@hm.queenelizabeth)

Bagikan:

JAKARTA - Selain anjing corgi, kuda adalah hewan berikutnya yang lekat dengan citra mendiang Ratu Elizabeth II, raja terlama Inggris yang wafat bulan lalu di Kastil Balmoral, Skotlandia.

Tak heran jika mendiang Ratu memiliki sejumlah kuda kesayangan. Melansir The National News 24 Oktober, Raja Charles III berencana menjual 14 di antara kuda pacuan peninggalan sang ibu di rumah lelang Tattersalls, Newmarket.

Berbeda dengan Ratu yang sangat menggemari kuda bahkan kerap menunggang kuda, hingga menghadiri pertemuan balapan, Raja Charles III kurang terpikat pada pacuan kuda, meski ia sempat menjadi joki amatir di tahun 1980-an.

Di antara kuda-kuda yang dijual adalah dan Just Fine yang dilatih Sir Michael Stoute. Bukan pelatih biasa, Sir Michael telah melatih lebih dari 100 kuda pemenang milik kerajaan.

Ada juga kuda Love Affairs yang dilatih oleh Clive Cox dari Lambourn, di Berkshire, yang memenangkan pacuan di Goodwood dua hari sebelum wafatnya Ratu, mengutip BBC.

Kemudian, lima dari kuda-kuda yang dilelang tersebut dilatih oleh Andrew Balding yang berbasis di Kingsclere, Hampshire.

"Tidak ada yang luar biasa. Setiap tahun mereka (keluarga kerajaan) akan menjual kuda," kata juru bicara Tattersall Jimmy George.

"Ratu memiliki induk betinanya sendiri, dia akan membiakkan mereka dan menjualnya. Anda tidak bisa menyimpan semuanya," sambungnya.

Diketahui, Ratu Elizabeth II mewarisi pusat penangkaran kuda pacu Royal Stud di Sandringham dari ayahnya, Raja George VI. Tetapi, manajer balap lama mendiang Ratu, John Warren mengatakan, Yang Mulia tetap akan mencintai kuda terlepas dari warisan tersebut.

Pelajaran berkuda pertamanya dilaporkan diambil pada usia tiga tahun di sekolah berkuda swasta di Buckingham Palace Mews. Dia berusia empat tahun ketika kakeknya, Raja George V, memberinya seekor kuda poni Shetland bernama Peggy.

"Saya yakin jika ratu tidak dibesarkan menjadi raja, dia akan menemukan panggilan dengan kuda. Itu ada dalam DNA-nya," sebut Warren.