Bagikan:

JAKARTA - Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengaku mendapat info intelijen soal gaya berpakaian Susi. ART Ferdy Sambo itu ternyata sudah mengubah kebiasaan gaya berpakaiannya sehari-hari.

Kata Kamaruddin --kembali merujuk informasi intelijen-- Susi sebelumnya tidak menggunakan kerudung. Namun ketika bersaksi di persidangan Bharada E, Susi menggunakan kerudung.

"Saya dapat dari intelijen saya, dia (Susi) tidak pernah pakai kerudung. Tapi ketika dia bersaksi di pengadilan, dia berkerudung. Artinya, apakah hakim dan jaksa memeriksa di bawah telinga di dalam kerudung itu,” kata Kamaruddin di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa, 1 November.

Kamaruddin lalu menceritakan kebiasaan Presiden Amerika Serikat atau PM Israel yang selalu menggunakan handsfree di bagian telinganya untuk mendapatkan arahan saat menyampaikan sesuatu.

"Contoh kalau Presiden AS atau PM Israel bepergian ke mana, itu kan di bawah telinganya ada sesuatu yang menempel yang bisa berkomunikasi dengan dunia luar sehingga dunia luar bisa tahu apa yang terjadi di sini. Kemudian dunia luar sana bisa mengkomunikasikan dia harus ngomong apa,” ucapnya.

Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak

Kamaruddin berharap ada baiknya pemeriksaan terlebih dahulu oleh petugas perempuan terhadap saksi Susi. Hal ini untuk memastikan kebenaran dari informasi intilejennya tersebut.

“Jadi yang benar, untuk menghargai dia sebagai perempuan muslim, periksa dulu oleh polisi wanita atau petugas wanita supaya tidak dibikin alasan. Karena dari informasi yang saya pelajari selama ini, dia tidak berkerudung. Tapi pas datang sidang dia berkerudung,” tutupnya.

Sebelumnya Terdakwa Bharada Richard Eliezer alias Bharada E menyatakan kesaksian Susi, ART Ferdy Sambo, banyak yang tak sesuai fakta atau bohong. Salah satunya soal rangkaian peristiwa dugaan pelecehah Putri Candrawathi.

Pernyataan itu disampaikan Bharada Richard Eliezer ketika diminta majelis hakim menanggapi kesaksian Susi.

"Mohon izin Yang Mulia untuk keterangan dari saudara saksi banyak yang bohongnya," ujar Bharada E dalam persidangan, Senin, 31 Oktober.

"Banyak yang bohong, bisa disebutkan satu per satu mana yang bohong?" tanya hakim.

Bharada E lantas memaparkan salah satu kebohongan Susi soal pelecehan Putri Candrawathi yang disebut tanggal 4 Juli.

"Saudara Yosua mengangkat Putri?" tanya hakim.

"Benar Yang Mulia dan itu memang saya lihat, tapi di situ saudara saksi menjelaskan bahwa saya mengatakan jangan gitulah bang, mengatakan pada Yosua padahal itu tidak benar. Saya tidak pernah mengatakan seperti itu," jawab Bharada E.

Kemudian, Susi juga dianggap berbohong mengenai keberadaan Ferdy Sambo. Menurutnya, eks pimpinannya itu kerap di rumah Bangka, Kemang, Jakarta Selatan.

"Sesuai faktanya, saudara FS ini lebih sering di jalan Bangka, untuk Sabtu-Minggu saja baru balik ke Saguling," kata Bharada E.