Tim Pengembangan Vaksin COVID-19 AS Ingin Segera Bertemu Joe Biden
Presiden terpilih AS, Joe Biden (Sumber: Commons Wikimedia)

Bagikan:

JAKARTA - Kepala penasihat upaya Amerika Serikat (AS) untuk pengembangan vaksin COVID-19 menyatakan rencana menemui tim presiden terpilih, Joe Biden untuk membahas program sebelum putaran pertama vaksinasi dilakukan. Pertemuan direncanakan pekan ini. Vaksinasi diperkirakan segera dimulai pada bulan ini.

Mengutip Reuters, Senin, 7 Desember, kepala penasihat inisiatif Operation Warp Speed ​​Moncef Slaoui, mengatakan dirinya belum bertemu dengan Biden. Biden pada pekan lalu sempat mengkritik rencana distribusi vaksin pemerintahan Trump.

"Kami sangat menantikannya karena sebenarnya semuanya telah direncanakan dengan sangat tepat," kata Slaoui dalam sebuah wawancara.

Pada Jumat, 4 Desember, Biden mengatakan timnya belum melihat garis besar rinci dari pemerintahan Trump untuk mendistribusikan vaksin ke negara bagian, yang disebutnya proses mahal dan sulit. Slaoui mengatakan rencana pemerintah bergantung pada badan kesehatan negara bagian untuk mengirimkan vaksin.

"Tidak ada rencana rinci yang kami lihat, tentang bagaimana Anda mengeluarkan vaksin dari wadah, ke dalam jarum suntik, ke lengan seseorang," kata Biden.

“Saya pikir rencananya ada dan saya merasa yakin bahwa setelah kami akan menjelaskannya, semuanya secara detail. Saya berharap tim transisi baru akan memahami bahwa segala sesuatunya telah direncanakan dengan baik,” kata Slaoui.

AS sedang berjuang dengan kebangkitan virus, dengan rekor kasus dan jumlah kematian harian yang melebihi dua ribu dalam beberapa hari terakhir. Lebih dari 281 ribu orang AS meninggal karena penyakit COVID-19.

Penolakan Trump mengakui kekalahan dari Biden dalam Pilpres AS 2020 menyebabkan penundaan proses transisi. Hal tersebut memungkinkan komunikasi penasihat kesehatan Gedung Putih dengan tim penasihat kesehatan Biden yang baru juga tertunda. Biden akan mengumumkan anggota tim kesehatan masyarakatnya minggu ini.

Pemberian vaksin

Pekerja kesehatan dan penghuni panti jompo akan jadi kelompok pertama yang menerima vaksin setelah Badan Obat dan Makanan AS (FDA) menyetujui penggunaan vaksin yang diharapkan dalam satu atau dua minggu ke depan. Penasihat luar FDA dijadwalkan bertemu pada Kamis 10 Desember untuk meninjau penggunaan darurat Pfizer untuk vaksinnya.

Persetujuan FDA tidak menjamin kelancaran. Slaoui mengatakan kepada bahwa upaya pembuatan vaksin ternyata lebih rumit dan sulit dari yang diperkirakan. Orang yang paling rentan terhadap COVID-19 akan mulai melihat dampak vaksin pada Januari atau Februari, kata Slaoui.

"Kami mungkin terlambat enam atau delapan minggu dari skenario yang ideal, di mana kami memiliki 100 juta dosis pada akhir tahun ini," katanya. “Tapi kita tidak jauh dari itu.”

Dengan musim liburan musim dingin yang semakin dekat, para ahli kesehatan memohon masyarakat AS untuk tidak mengabaikan protokol kesehatan seperti mengenakan masker, melakukan jaga jarak sosial, dan menghindari pertemuan besar.

Deborah Birx, yang bertugas di gugus tugas COVID-19 Gedung Putih, mengatakan bahwa pejabat kesehatan masyarakat harus memerangi pesan yang salah dari administrasi Trump tentang masker dan tindakan mitigasi lainnya.

“Saya ingin berterus terang kepada rakyat Amerika. Vaksin sangat penting. Tapi itu tidak akan menyelamatkan kita dari lonjakan kasus," katanya. “Hanya kita yang bisa menyelamatkan kita dari lonjakan kasus ini.”