JAKARTA - Rusia tidak akan membiarkan para penegak hukum Amerika Serikat dan dinas rahasia memburu warga Rusia, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova sehubungan dengan penahanan sejumlah warga Rusia atas permintaan Washington.
Zakharova menekankan, Moskow menganggap penahanan warga Rusia di Italia dan Jerman atas permintaan Departemen Kehakiman, selanjutnya diekstradisi ke Amerika Serikat sebagai "kelanjutan dari kampanye skala besar Washington, untuk menangkap orang Rusia yang 'tidak diinginkan', terancam hukuman penjara yang lama oleh sistem peradilan hukuman AS."
"Jelas bahwa penegak hukum dan dinas rahasia AS hanya akan memperluas perburuan warga Rusia. Tindakan bermusuhan seperti itu, tentu saja, tidak akan didiamkan tanpa pembalasan," tegas Zakharova, dilansir dari TASS 21 Ooktober.
"Apa yang membuat situasi ini sangat sinis adalah, ini sama saja dengan menyandera untuk digunakan lebih lanjut untuk tujuan politik," lanjut Zakharova.
"Tuduhan itu sekali lagi diajukan secara ekstrateritorial, sehubungan dengan dugaan pelanggaran undang-undang sanksi AS. Mengingat keterlibatan nyata Washington di Ukraina sebagai pihak dalam konflik, ini jelas merupakan upaya lain untuk menggelar persidangan guna mengintimidasi lingkaran bisnis di Rusia dan luar negeri," paparnya.
Zakharova meminta "setiap orang yang memiliki alasan sekecil apa pun untuk mencurigai 'kepentingan' tertentu dari Amerika Serikat", untuk menahan diri dari perjalanan ke luar negeri, ke negara mana pun yang tidak bersahabat dengan Rusia, serta negara-negara yang memiliki perjanjian bilateral dengan Washington tentang ekstradisi.
BACA JUGA:
Diberitakan sebelumnya, otoritas AS mendakwa lima warga Rusia dan dua pedagang minyak Venezuela dengan penghindaran sanksi dan pencucian uang. Kantor Kejaksaan Distrik Selatan New York menuduh mereka "berpartisipasi, dalam skema untuk secara ilegal mendapatkan teknologi militer AS dan minyak Venezuela."
Di antara para terdakwa adalah Yury Orekhov dan Artyom Uss, putra Gubernur Wilayah Krasnoyarsk Alexander Uss. Departemen Kehakiman AS mengatakan, Orekhov dan Uss masing-masing ditahan pada 17 Oktober di Jerman dan Italia. Jika terbukti bersalah, mereka terancam hukuman hingga 30 tahun penjara.