JAKARTA - Amerika Serikat telah menyatakan perang ekonomi terhadap Rusia, yang mengancam akan sepenuhnya menghancurkan hubungan bilateral, tetapi negara-negara tersebut masih dapat setuju dengan mematuhi prinsip-prinsip saling menghormati, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan pada sebuah pengarahan pada Hari Kamis.
"Perang ekonomi yang dideklarasikan terhadap Rusia mengancam untuk menghancurkan hubungan bilateral sepenuhnya," ujar Zakharova dikutip dari TASS 25 Maret.
"Ini, tentu saja, bukan untuk kepentingan kami. Karena kami berangkat dari fakta hubungan diplomatik dan pada prinsipnya, hubungan antar negara harus melayani kepentingan nasional, kepentingan orang-orang yang tinggal di wilayah negara kita," tegas Zakharova.
Dia menekankan, Rusia selama bertahun-tahun telah menawarkan AS "dialog yang normal dan terbuka, berdasarkan prinsip-prinsip timbal balik dan menghormati kepentingan nasional Rusia."
"Mungkin masih ada kesempatan untuk mencapai kesepakatan. Tapi jika mereka (AS) pergi ke sini, mereka akan kehilangan kesempatan ini sekali lagi," tandas diplomat itu.
Menurutnya, perilaku Washington yang tidak dapat diterima disebabkan oleh "kemarahan yang tidak berdaya, karena rencana untuk mengubah Ukraina menjadi anti-Rusia dan menggunakannya sebagai jembatan, untuk mengirimkan semua jenis serangan di wilayah Federasi Rusia gagal."
"Kemarahan ini praktis membawa Washington ke titik tidak bisa kembali dalam hubungan bilateral," tukas Zakharova.
Dia menambahkan, Amerika Serikat bersama dengan sekutunya melakukan perampokan langsung terhadap Rusia dan warganya.
BACA JUGA:
"Rupanya, tidak diharapkan Rusia akan menahan pukulan ini, dan masalah, menurut jalur komunikas, akan mulai berlipat ganda di Amerika Serikat sendiri, belum lagi satelitnya dari Uni Eropa ikut 'bernyanyi' bersama mereka. Ini adalah akar dari retorika agresif dan penghinaan pribadi yang melampaui semua batas kesopanan, yang dilakukan oleh Presiden Amerika (Joe Biden) juga. Mereka mencerminkan gejolak internal, ketidakpastian, kejengkelan dengan fakta itu tidak berhasil , seperti yang selalu berhasil sebelumnya, dan seperti yang direncanakan kali ini," beber Zakharova.
Zakharova menarik perhatian pada fakta, melalui kesalahan Washington, misi diplomatik Rusia "secara harfiah terkuras oleh pengusiran para diplomat."
"Situasi ini diperparah oleh keputusan destruktif Amerika Serikat untuk berhenti mengeluarkan visa masuk kepada warga Rusia di kedutaan mereka di Rusia. Jelas bahwa jika misi diplomatik di Washington dan Moskow ditutup, sama sekali tidak ada yang akan merasa lebih baik. Tidak mungkin menyelesaikan masalah," lugasnya menyimpulkan.