JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyebut apresiasi Rusia terhadap Presidensi G20 Indonesia sebagai tanda hubungan baik kedua negara, serta kemampuan penyelarasan dengan jati diri G20 sebagai forum ekonomi.
Rusia mengapresiasi kerja konstruktif dan depolitisasi Kepresidenan G20 Indonesia, tulis Kremlin di website resminya, usai Presiden Vladimir Putin berbicara di telepon dengan Presiden Joko Widodo pada Hari Rabu.
Terkait hal tersebut, juru bicara Kemlu Teuku Faizasyah mengatakan, Presiden RI terus melakukan komunikasi dengan setiap kepala negara anggota G20. Kegiatan KTT G20 sendiri akan digelar 15-16 November mendatang di Bali.
"Dalam menjalankan presidensinya, Indonesia senantiasa menyelaraskan dengan jati diri G20 sebagai premier forum untuk kerja sama ekonomi gobal," jelas Faizasyah dalam pesan singkat, Kamis 3 November.
"Apresiasi dari pihak Rusia, juga cerminan hubungan bilateral yang baik di antara kedua negara," sambungnya.
Terkait dengan kian dekatnya pelaksanaan KTT, Faizasyah mengatakan Indonesia terus berupaya melakukan yang terbaik untuk seluruh delegasi undangan.
"Indonesia mencoba melakukan fasilitasi yang terbaik terhadap lebih dari 1000 anggota delegasi, baik sejak kedatangan di bandara, hingga akomodasi hingga mobilitas, kita berikan fasilitasi yang terbaik," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Presidensi G20 Indonesia menjadi salah satu pembicaraan Presiden Jokowi dengan Presiden Putin di telepon.
BACA JUGA:
"Pihak Rusia sangat menghargai kerja konstruktif dan depolitisasi Kepresidenan G20 Indonesia pada isu-isu topikal seperti penguatan energi dan ketahanan pangan, menerapkan transisi energi yang seimbang dan transformasi digital ekonomi global, dan meningkatkan sistem perawatan kesehatan," tulis Kremlin.
Dikatakan, posisi konsisten Presiden Joko Widodo secara pribadi dalam mempromosikan agenda pemersatu dalam G20 juga menjadi perhatian.